Sabtu, 21/12/2024 20:46 WIB

Rouhani: Ulah AS Bikin Umat Muslim Makin Kesal

Pertemuan darurat OKI bertujuan untuk membahas

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Tehran - Ketika Gedung Putih memindahkan kedutaannya ke al-Quds (Yerusalem) Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan kebencian dunia Islam terhadap Amerika Serikat (AS), meningkat lebih dari sebelumnya.

Sebelum menghadiri pertemuan darurat Organisasi Islam (OKI) di Palestina Jumat kemarin, Rouhani mengatakan bahwa relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke al-Quds adalah "ilegal" dan melanggar hukum internasional.

Ia mengatakan bahwa pertemuan darurat OKI bertujuan untuk membahas "relokasi illegal kedutaan AS ke al-Quds" dan "pembunuhan brutal terhadap rakyat Palestina oleh rezim Zionis".

"Hari ini, tanggung jawab berat membela bangsa Palestina, Quds mulia dan nilai-nilai Islam ada di pundak semua Muslim terutama para pejabat dunia Islam," katannya dikutip dari Tehran Time, Sabtu (20/5).

AS memindahkan kedutaannya di Tel Aviv ke al-Quds (Yerusalem) pada Senin. Sekitar 62 orang Palestina  tewas ditembak dan melukai ribuan orang yang memprotes relokasi tersebut.

Di antara yang tewas adalah delapan anak, termasuk Laila Anwar Ghandour yang berusia delapan bulan. Kementerian kesehatan mengatakan bayi itu menderita sesak napas oleh gas air mata.

Keputusan AS dalam merelokasi kedutaan terjadi sehari sebelum ulang tahun pengusiran Israel secara paksa terhadap ratusan ribu warga Palestina dari tanah air mereka pada tahun 1948 yang dikenal sebagai Hari Nakba, yang berarti Hari Bencana.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Israel Palestina OKI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :