Sabtu, 23/11/2024 10:14 WIB

Sudan Protes Program Televisi Mesir

Kementerian itu mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan keluhan resmi kepada kementerian luar negeri Mesir melalui kedutaannya di Kairo menentang serial itu, yang didasarkan pada novel dengan nama yang sama.

Perdana Menteri Libanon Saad Hariri bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dalam perjalanan dari Paris ke Beirut pada (22/11) (Foto:AFP)

Khartoum - Pemerintah Sudan keluhkan program televisi Mesir yang menyiarkan beberapa warga Mesir yang tinggal di negara Afrika terlibat dalam "terorisme."

Kementerian luar negeri Sudan mengatakan telah memanggil duta besar Mesir untuk memprotes program tersebut, "Abuamr Al-Masry," yang disiarkan pada bulan suci Ramadan.

Kementerian itu mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan keluhan resmi kepada kementerian luar negeri Mesir melalui kedutaannya di Kairo menentang serial itu, yang didasarkan pada novel dengan nama yang sama.

Abuamr Al-Masry menunjukkan bahwa beberapa orang Mesir yang tinggal di Sudan terlibat dalam terorisme, "kata kementerian luar negeri Sudan dalam sebuah pernyataan.

"Ini tidak benar karena tidak ada bukti terhadap warga Mesir yang tinggal di Sudan yang terlibat dalam terorisme," jelasanya.

Ia mengatakan warga Mesir yang tinggal di Sudan datang menyusul koordinasi antara pihak berwenang dan layanan keamanan kedua negara.

"Serial televisi ini menghina orang-orang Mesir yang tinggal di Sudan dan menghancurkan kepercayaan dan hubungan antar kedua negara," kata kementerian itu.

"Kementerian mendesak pemerintah Mesir untuk mengambil langkah yang tepat untuk menghentikan upaya ini mengganggu minat dan prestasi kedua negara," sambungnya.

Hubungan diplomatik antara Kairo dan Khartoum sebagian besar tetap tegang, terutama sejak tahun lalu setelah Presiden Sudan Omar Al-Bashir menuduh intelijen Mesir mendukung tokoh oposisi yang memerangi pasukannya di zona konflik negara seperti Darfur.

Hubungan antara keduanya semakin tegang setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Khartoum awal tahun ini. Ketegangan kedua negara itu sejak militer Mesir menggulingkan presiden Islamis Muhammad Mursi pada 2013, sekutu dekat Erdogan.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan juga meningkat antara Mesir, Sudan, dan Ethiopia atas bendungan kontroversial yang dibangun Ethiopia di sepanjang bagiannya Sungai Nil. Kairo khawatir benduangan tersebut dapat mengurangi pasokan air dari Sungai Nil ke Mesir.

Tetapi pada  Rabu, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengatakan bahwa "terobosan" telah dicapai dalam pembicaraan dengan Sudan dan Ethiopia atas bendungan tersebut.

KEYWORD :

Mesir Kairo Sudan terorisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :