Warga Sri Lanka (foto:google)
Jakarta - Pusat Manajemen Bencana menyatakan bahwa tiga orang tewas dan lebih dari 8.000 orang terkena dampak saat hujan lebat dan angin kencang melanda Sri Lanka sejak Sabtu, mendorong pejabat penanggulangan bencana untuk waspada terhadap kemungkinan evakuasi.
Tiga kematian tersebut disebabkan oleh petir, dilaporkan dari Distrik Timur Trincomalee dan di perbukitan bagian tengah bawah Badulla.
Setidaknya 252 orang telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman sejak pekan lalu sementara lebih dari 200 rumah rusak akibat cuaca buruk tersebut.
Sri Lanka menghadapi monsun barat daya tahunan yang dahsyat. Bahkan Departemen Meteorologi dalam laporan cuaca terbaru memperingatkan akan terjadi lebih banyak hujan di beberapa distrik di seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang.
"Kondisi monsun barat daya semakin besar di pulau itu. Jatuhnya sangat berat, sekitar 150 milimeter dapat diperkirakan di beberapa tempat di Sabaragamuwa sementara hujan lebat, di atas 100 milimeter dapat diperkirakan di beberapa tempat, terutama di provinsi bagian Tengah dan Uva Barat dan di distrik Galle dan Matara, "kata laporan cuaca terbaru.
Departemen Meteorologi lebih lanjut memperingatkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh petir.
Lebih dari 200 orang tewas dan 78 orang hilang ketika angin musim barat daya menyebabkan banjir besar dan tanah longsor di Sri Lanka tahun lalu.
Sri Lanka Cuaca Buruk Kematian