Marlen Sitompul | Senin, 21/05/2018 10:18 WIB
Ketua Umum PB Percasi Grand Master (GM) Utut Adianto menghadiri pertandingan catur piala Maruarar Sirait dan Hatta Taliwang II
Jakarta- Ketua Umum PB Percasi Grand Master (GM) Utut Adianto menghadiri pertandingan catur piala Maruarar Sirait dan Hatta Taliwang II yang berlangsung di Gedung Gramari, Pejompongan Jakarta Pusat, Minggu (20/5) malam.
Utut mengaku bangga banyaknya turnemen catur yang digelar belakangan ini. Banyaknya turnemen catur termasuk non master membuat Utut mengaku iri. Utut mengaku pecatur saat ini yang banyak mengikuti kejuaraan dan menghasilkan hadiah besar bagi juaranya.
“Kita dulu ikut kejuraan nasional saja enggak ada hadiah. Sekarang sudah banyak ya. Hadiahnya besar-besar lagi,” ujar
Utut Adianto di lokasi turnemen, Minggu (20/5/2018).
Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, kejuaraan catur di Indonesia kini cukup banyak. Bahkan, Utut menyebut penyelenggaran catur mencapai 90 turnamen setiap tahunnya.
Ia berharap para pecatur junior Indonesia bisa terus mengasah prestasi menjadi grand master di masa mendatang. Untuk mencari bibit pecatur tangguh ke depan, kata Utut dimulai dari anak-anak (junior).
“Regenerasi (pecatur) kita sudah jalan. Kita memberi jalan dengan memperbanyak turnamen. Titik lemah ini memang selama ini pelatihan untuk anak-anak,” katanya.
Sekitar 400 pemain catur dari seluruh Indonesia bertanding dalam kejuaraan memperebutkan piala Maruarar Sirait dan Hatta Taliwang II tersebut. Kejuaraan yang digelar mulai pagi hingga malam itu, diikuti peserta dari berbagai usia dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2018.
Utut mengapresiasi intensnya turnemen catur yang di didukung oleh banyak pihak seperti Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait. Ia berharap turnemen serupa terus dikibarkan agar muncul pecatur-pecatur tangguh Indonesia di masa depan.
“Dari sisi insentif pecatur dulu dengan sekarang sudah bagaikan bumi dan langit. Turnemen catur non master saja sudah banyak saat ini,” katanya.
Menurutnya, ide besar dari Maruarar menggaungkan catur sangat penting bagi peningkatan prestasi catur tanah air. Ara sapaan Maruarar, memberi kesempatan kepada para pecinta catur untuk ikut serta melalui turnemen catur non master.
“Bagaimana orang-orang yang hobby bisa main catur melalui catur non master. Pak Ara memberi kesempatan. Sementara Percasi menangani gelar nasional dan internasional dan kami fasilitasi juga non master,” katanya,
“Inilah wajah catur kita yang juga diikuti pecatur cilik juga. Yang bisa mengubah kita ini adalah ketekunan. Tanpa ketekunan ini kita akan sulit berkembang,” tambahnya.
Utut menyebut catur bagian budaya bangsa Indonesia. Menurutnya, catur tidak bisa berbohong.
“Main catur aturannya sama. Saya sangat terharu kepada Pak Ara senior saya di politik. Pak Ara memiliki kemauan utnuk mengembangkan catur kita. Trimakasih kepada pak Ara. Beliau ini salah satu orang yang murah hati,” katanya.
Sementara Ara berjanji tidak akan berhenti menggelorakan catur di masa yang akan datang. Ara mengaku tertarik dengan catur karena melihat Utut yang merupakan grand master catur menjadi politisi paling sportif saat ini.
“Pak Utut politisi sportif dan tanggungjawab. Saya banyak belajar dari beliau,” katanya.
Pada bulan Agustus 2018 mendatang, Ara berjanji akan menggelar turnemen catur lagi. Turnemen itu akan memperebutkan Piala hariman Siregar.
“kita akan gelar lagi turnemen catur Pilaa Hariman Siregar. Saya juga pak Utut, Ketum Percasi hadir di pembukaan,” katanya.
KEYWORD :
Warta DPR Pimpinan DPR Utut Adianto