Minggu, 24/11/2024 20:53 WIB

Komisi VI: Omong Kosong Data Menteri Perdagangan

Komisi VI DPR menyebut data yang dimiliki Kementeria Perdagangan (Kemenag) terkait ketersediaan beras di tanah air hanya omong kosong alias tidak akurat.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

Jakarta - Komisi VI DPR menyebut data yang dimiliki Kementeria Perdagangan (Kemenag) terkait ketersediaan beras di tanah air hanya omong kosong alias tidak akurat.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir mengatakan, penjelasan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait data beras di tanah air tidak jelas dan sulit untuk dipercaya.

"Saya kira Omong kosong semua penjelasan angka-angka dan data yang dikeluarkan menteri perdagangan itu," kata Inas, dalam sebuah diskusi bertajuk "Regulasi izin impor beras tambahan, bagaimana sikap DPR?", di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5).

Sebab, kata Inas, dari data beras yang dimiliki dari mulai petani, kelurahan hingga kecamatan sudah jauh berbeda. "Saya waktu kunjungan kerja, saya tanya data soal beras dari lurah sampai camat itu berbeda. Pemerintah itu pakai datanya siapa," tegasnya.

Selain itu, lanjut Inas, pemerintah juga telah melakukan kesalahan besar ketika tidak memiliki data yang valid terkait luas wilayah sawah di Indonesia.

"Menteri pertanian saja tidak tahu berapa luas sawah. Ketika jumlah sawah kita tidak tahu, maka itu salah besar, sehingga kita tidak tahu jumlah produksi kita," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemberitaan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.

"Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Enggartiasto, di Jakarta, Senin (14/5).

Diketahui, pada awal tahun 2018, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas tersebut yang pada saat itu mencapai Rp13.000 per kilogram

Stok Perum Bulog pada 14 Mei 2018 tercatat sebanyak 1.262.782 ton. Sebanyak 453.787 ton merupakan beras asal impor dan stok komersial sebanyak 106.186 ton. Sementara sisanya merupakan hasil dari serapan Perum Bulog sejak awal 2018.

KEYWORD :

Impor Beras Menteri Perdagangan DPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :