Juru bicara Kementrian Luar Negeri China Lu Kang (Foto: Xinhua)
Beijing - China mengapresiasi keputusan Burkina Faso memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China di Beijing pada Kamis (24/5) kemarin.
Dengan demikian, kini Swaziland atau Kerajaan eSwatini menjadi satu-satunya negara di Afrika yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, pasca China menyerbu Afrika dengan beragam investasi.
"Kami menyambut Burkina Faso untuk bergabung dalam kerja sama persahabatan China-Afrika sesegera mungkin atas dasar pinsip Satu China," ujar juru bicara Kemlu China Lu Kang.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Pada Kamis kemarin, Burkina Faso memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Alasannya, keputusan itu berdasarkan keinginan kuat pemerintah Burkina Faso membela kepentingan negara dan rakyat, demi keutuhan bangsa.
Sebelumnya Lu Kang juga menegaskan, bahwa pada Oktober 1971, sidang ke-26 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 2758 menetapkan, pemerintah Republik Rakyat China merupakan satu-satunya pemerintah yang sah mewakili Tiongkok. Ini artinya, kerja sama atau pengakuan atas Taiwan dinilai menyalahi hasil keputusan PBB tersebut
Prinsip Satu China, kata Lu Kang, menjadi konsensus universal dari masyarakat internasional. Prinsip itu juga menyangkut kepentingan inti China dan perasaan 1,3 miliar rakyat China, dan berfungsi sebagai dasar pemikiran serta politik China dalam hal membina hubungan dengan negara-negara asing.
Taiwan China Burkina Faso