Aksi memprotes keputusan Donald Trump di Seoul (Foto: Reuters/Kim Hong-ji)
Seoul - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang sedianya dijadwalkan pada 12 Juni mendatang di Singapura, membuat rakyat Korea Selatan geram.
Dilansir dari Reuters, rakyat Korsel merasa tertipu oleh AS. Padahal sebelumnya pemimpin Korut dan Korsel sudah sepakat menempuh upaya damai.
"Korea Utara sedang dalam proses melakukan semua yang dituntut oleh AS. Mereka bahkan meledakkan situs uji coba nuklir mereka," ujar seorang pekerja kantor di Seoul, Eugene Lim (29).
"Trump tidak tertarik pada perdamaian di negara kami. Kenapa dia tidak membiarkan kami, dua Korea, hidup dalam damai?" imbuhnya.
Sebagai bentuk protes, puluhan mahasiswa dan aktivis hak-hak perempuan berunjuk rasa di Seoul pada Jumat (25/5) pagi. Mereka mengecam keputusan Trump, dengan cara merobek dan meninju foto Presiden AS tersebut.
"Kami yang tinggal di Semenanjung Korea menerima konsekuensi atas tindakanmu, Yankee (sebutan untuk warga AS, Red)," kata karyawan berusia 38 tahun Kim Dong-ho.
"Rasanya seperti Trump meruntuhkan semua upaya yang telah dilakukan kedua Korea untuk KTT AS-Korut. Saya tidak berpikir Trump melakukan hal yang benar bila dia ingin memenangkan Nobel Perdamaian," balas Yun Hae-ri.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Gallup Korea pada awal Mei lalu menunjukkan 88 persen warga Korea Selatan berpikir bahwa KTT antar Korea berlangsung sukses. Hanya lima persen yang menyebut gagal.
Sementara itu survei terhadap 106 mahasiswa di Kookmin University Seoul menunjukkan 57,3 persen memiliki citra positif terhadap Kim Jong-un setelah KTT, dibandingkan sebelumnya hanya 19,8 persen.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Donald Trump