Tentara Israel berjaga di samping sistem pertahanan Iron Dome untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan artileri yang masuk, dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan jalur Gaza, 29 Mei 2018. (Foto: AFP)
Jerusalem - Militer Israel menyerang lebih dari 30 sasaran militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas rentetan tembakan roket dan mortir dari daerah kantong Palestina, kata militer.
Juru bicara Angkatan Darat Jonathan Conricus mengatakan kepada wartawan bahwa tembakan roket dan mortir di Israel adalah yang paling luas sejak perang tahun 2014 seperti juga tanggapan Israel.
"Kami baru saja menyelesaikan serangan udara yang signifikan. Kami menyerang lebih dari 30 target militer yang berbeda milik organisasi teroris," kata Conricus.
"Di antara mereka adalah terowongan dan komponen infrastruktur militer yang berbeda milik Hamas dan Jihad Islam Palestina," sambungnya.
Selasa pagi, rentetan tembakan mortir dari Jalur Gaza ditembakkan ke Israel. Sebagian besar dari sekitar 28 mortir dicegat oleh pertahanan udara Israel dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Di hari yang sama, Israel mengatakan mencegat lebih lanjut proyektil yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Tidak ada klaim tanggung jawab segera, tetapi ada spekulasi mortir ditembakkan oleh Jihad Islam sebagai pembalasan atas insiden baru-baru ini yang menyebabkan tiga anggotanya tewas.
Hamas, gerakan Islam yang menjalankan Jalur Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan "Perlawanan yang dilakukan pagi ini murni untuk membela rakyat kita."
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Insiden Selasa datang setelah selama berminggu-minggu demonstrasi mematikan dan bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, yang dimulai pada 30 Maret.
Puncaknya pada 14 Mei, ketika setidaknya 61 orang Palestina tewas ketika puluhan ribu warga Gaza protes dan bentrokan meletus pada hari yang sama dengan relokasi kedutaan Amerika Serikat (AS) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
KEYWORD :Yerusalem Israel Amerika Serikat