Malaysia Airlines
New York - Perusahaan eksplorasi bawah laut yang bermarkas di Texas Ocean Infinity mengakhiri pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, yang diprediksi jatuh di Samudera Hindia dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 silam.
Hingga masuki hari ke-1.500 dengan cakupan pencarian seluas 90.000 mil persegi, nasib Boeing 777 beserta 239 penumpangnya masih menjadi misteri sampai saat ini.
"Dengan berat hati kami mengakhiri pencarian kami saat ini tanpa mencapai tujuan itu," kata CEO Ocean Infinity Oliver Plunkett dilansir dari ABC News, pada Rabu (30/5).
"Meskipun jelas hasilnya sejauh ini mengecewakan, namun kami bangga dengan apa yang telah kami capai, baik dalam kualitas data maupun kecepatan yang kami gunakan untuk area seluas itu," imbuhnya.
Dengan iming-iming hadiah mencapai US$70 juta, Ocean Infinity pada Januari lalu meluncurkan kapal `Seabed Constructor` yang dilengkapi dengan delapan drone bawah laut untuk menjelajah dasar laut.
Operasi dilakukan setelah dua setengah tahun MH370 menghilang tanpa bekas, dan kucuran dana US$150 juta oleh pemerintah Australia yang tidak menghasilkan reruntuhan pesawat satu pun.
Puing-puing, termasuk flaperon berlapis teritip diyakini oleh para penyelidik sebagai jejak MH370. Namun hingga kini belum ada yang berani berkomentar tentang bagaimana pesawat jet itu jatuh.
Beberapa spekulasi pun sempat muncul, di antaranya pesawat kehabisan bahan bakar sebelum jatuh ke lautan, sehingga seluruh penumpang mati lemas karena tekanan udara. Ada pula yang meyakini itu bagian dari rencana bunuh diri massal sang pilot.
KEYWORD :Malaysia Airlines Penerbangan MH370 Kecelakaan