Sabtu, 23/11/2024 22:00 WIB

Turki Tak Terima Majalah Perancis Sebut Erdogan Diktator

Majalah Mingguan Perancis Le Point menampilkan foto presiden Turki di sampul edisi 24 Mei dengan kata-kata yang berbunyi:

Wajah Presiden Recep Tayyip Erdogan di Majalah Le Point dengan tulisan Diktator (Foto: twitter)

Turki - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Mevlut Cavusoglu mengecam Presiden Perancis Emmanuel Macron karena mendukung sampul majalah Perancis yang menyebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai "diktator".

Majalah Mingguan Perancis Le Point menampilkan foto presiden Turki di sampul edisi 24 Mei dengan kata-kata yang berbunyi: "Sang diktator. seberapa jauh Erdogan akan pergi?"

Le Point mengaku, pihaknya mengalami pelecehan dan intimidasi dari pendukung Erdogan setelah menyebutnya "Diktator". Macron mengatakan pelecehan itu "sama sekali tidak bisa diterima".

"Anda tidak bisa membeli kebebasan pers, tanpa itu, itu kediktatoran," kicau Macron.

Cavusoglu membalas komentar Macron dengan mengatakan, aktivis pro-Erdogan di Perancis, menyerang menggunakan iklan dan koran bergambar, sedang menjalankan kebebasan berekspresi mereka sendiri.

"Demokrasi tidak hanya terbatas pada menerima penghinaan, kutukan dan kebohongan oleh satu sisi, tetapi juga dengan mempertimbangkan sudut pandang dan kepekaan yang lain," kata Cavusoglu.

"Apa yang melampaui itu adalah kemunafikan. Dan itu adalah tanggapan bahwa komunitas Turki di Perancis telah menyatakan reaksi sipil dan demokratisnya," tambahnya.

Polisi telah dikerahkan di kota selatan Avignon sejak akhir pekan setelah sekelompok aktivis pro-Erdogan berusaha untuk menghapus, lalu menutupi iklan untuk majalah di kios-kios koran.

"Poster lain dari sampul depan ditargetkan dan digantikan oleh poster Erdogan di kios surat kabar di kota Valence pada Minggu, kata Le Point.

"Setelah seminggu pelecehan, penghinaan, intimidasi dan penghinaan anti-Semit dan ancaman terhadap kami di media sosial, sekarang telah tiba saat para pendukung AKP (partai Erdogan) menyerang simbol kebebasan berekspresi dan keragaman di media," kata Le Point  di situs webnya.

KEYWORD :

Perancis Emmanuel Macron Le Point Erdogan Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :