Raja Salman dari kala memimpin Kabinet Saudi Selasa, 15 Mei 2018. (Foto: SPA)
Riyadh - Arab Saudi, salah satu negara yang memblokir Qatar, mengancam aksi militer terhadap tetangga Teluknya itu jika mengakuisisi sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
Seperti yang diterbikan harian Perancis, Le Monde, Raja Saudi Salman menyatakan keprihatinan atas negosiasi yang sedang berlangsung antara Moskow dan Doha untuk penjualan sistem senjata anti-pesawat canggih.
Raja Saudi, yang meminta Perancis meningkatkan tekanannya pada Qatar, mengatakan sangat khawatir tentang konsekuensi dari akuisisi Doha terhadap sistem rudal udara ke darat yang katanya mengancam kepentingan keamanan Saudi.
"(Dalam situasi seperti ini), Kerajaan siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghilangkan sistem pertahanan ini, termasuk tindakan militer," kata Raja Salman yang diterbikan harian Le Monde melalui sumber yang dekat dengan Istana Elysee.
Januari, duta besar Qatar untuk Rusia mengatakan negosiasi untuk kesepakatan senjata tersebut sedang berlangsung. Ini terjadi setelah penandatanganan perjanjian kerjasama militer dan teknis antara kedua negara Oktober 2017. Kemudian kerja sama di bidang pertahanan berlanjut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkunjung ke negara Teluk.
Pada bulan Oktober, saat kunjungan Raja Salman ke Moskow, kerajaan menandatangani perjanjian awal untuk membeli sistem S-400. Namun, Seorang analis pertahanan yang berbasis di Rusia, Pavel Felgenhauer mengatakan bahwa kesepatakan ini tidak mungkin terjadi.
"Rusia selama beberapa tahun mencoba membangun semacam hubungan perdagangan dengan Arab Saudi tetapi tidak benar-benar berhasil," kata Felgenhauer.
Rusia Klaim Gagalkan Serangan Pesawat Nirawak Ukraina di Atas Wilayah Moskow, Tidak Ada Kerusakan
"Arab Saudi jelas ingin mengikat tali politik dengan membeli senjata Rusia. Rusia harus mengurangi kerja samanya khususnya dengan Iran dan mungkin memodifikasi posisinya di Suriah," tambahnya.
"Qatar tidak mengikat tali semacam itu (dan) Rusia tidak akan secara militer mencoba terlibat dalam apa pun yang terjadi di Teluk. Terkait rudal anti-pesawat tidak akan hadir dalam waktu dekat di Qatar," sambungnya. (Al Jazeera)
KEYWORD :Qatar Arab Saudi Rusia Teluk