Sabtu, 23/11/2024 12:07 WIB

Trump Pastikan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Tetap Beroperasi

Gedung Putih menegaskan rencana yang dapat memaksa jaringan listrik lokal untuk membeli lebih banyak daya dari batubara dan pembangkit listrik tenaga nuklir

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat memberikan pernyataan (REUTERS/Yuri Gripas)

San Fransisco  -  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Energi untuk menyelidiki kebijakan yang menghentikan penutupan pembangkit listrik tenaga batubara dan nuklir.

Menurut memo yang beredar di kalangan para pemimpin di industri energi dan beberapa outlet media AS, Trump ingin menggunakan kekuatan eksekutif untuk menjaga pembangkit batubara dan pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang goyah. Ini dilakukan menurut memo yang bocor ke media untuk kepentingan keamanan nasional.

"Presiden Donald J. Trump percaya pada kemandirian energi total dan dominasi, dan menjaga jaringan energi dan infrastruktur energi Amerika kuat dan aman melindungi keamanan nasional kita, keamanan publik, dan ekonomi dari serangan yang disengaja dan bencana alam," Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan, Sabtu (2/6).

"Sayangnya, dihentikannya sejumlah fasilitas pembangkit listrik menyebabkan menipisnya ketahanan energi nasional kita," sambungnya.

Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya karena pembangkit yang dimaksud berisiko ditutup karena meningkatnya persaingan dari adanya pembangkit dari gas alam dan sumber energi terbarukan. Kebijakan tersebut akan memaksa pemilik jaringan listrik di seluruh negeri membeli listrik dari batubara dan pembangkit nuklir.

Administrasi Trump mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan industri itu.

"Presiden Trump telah mengarahkan Sekretaris Energi Rick Perry untuk menyiapkan langkah-langkah segera untuk menghentikan hilangnya sumber daya ini dan menantikan rekomendasinya," tambah Sanders.

Saham Peabody Energy yang berbasis di AS, perusahaan batubara swasta terbesar di dunia, naik hampir 5 persen pada Jumat ditutup USD45,35. (aa)

KEYWORD :

Amerika Serikat Donald Trump batubara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :