Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (foto: Humas Kemenag)
Jakarta – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin meminta para rektor perguruan tinggi keislaman negeri (PTKIN) memastikan kampus bebas dari anasir terorisme.
Hal ini menyusul tertangkapnya tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI), serta dua buah bom pipa besi dan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang diamankan oleh Detasamen Khusus (Densus) 88 Antiterorisme dan tim gegana Polda Riau, pada Sabtu (2/6) kemarin.
Menurut Menag Lukman, peristiwa tersebut telah mencoreng eksistensi kampus yang mengemban tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Selaku pembina Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Menag minta para rektor dan ketua untuk memastikan kampusnya tidak menjadi ruang persemaian radikalisme dan terorisme.
"Saya minta setiap rektor dan ketua PTKI benar-benar turun ke bawah untuk menjaga dan memastikan bahwa setiap sudut wilayah civitas akademika terbebas dan bersih dari anasir terorisme," tegas Menag di Jakarta, Minggu (3/05) lewat siaran pers.
Menag mengatakan, kebebasan akademik kampus harus tetap dan terus terjaga. Kendati demikian, kampus juga tidak boleh dikotori oleh tindakan terorisme.
"Kebebasan kampus sama sekali bukan bermakna bebas lakukan upaya terorisme," tandasnya.
Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU
Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi mengutuk keras atas kegiatan terduga teroris di kampusnya yang merakit bom. Menurutnya, tindakan itu merupakan kegiatan terlarang di kampusnya.
KEYWORD :Pendidikan Terorisme Universitas Riau Menteri Agama