Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir
Bojonegoro – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyerukan kepada seluruh rektor perguruan tinggi, supaya mengawasi kegiatan mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus.
Seruan itu menyusul penangkapan tiga terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan pasukan Brimob Polda Riau, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri) pada Sabtu (2/6) kemarin.
Menurut keterangan Polda Riau, ketiga terduga teroris yang notabene alumni Jurusan Pariwisata, Komunikasi, dan Administrasi Negara Unri tersebut, menargetkan gedung DPR RI dan DPRD Riau.
“Harus ditindak. Kalau memang betul kampus harus dibersihkan dari terorisme. Kampus tidak boleh terlibat dalam radikalisme maupun terorisme,” ujar Menteri Nasir usai memberikan kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sunan Giri, Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (3/6) siang.
Selain mengawasi kegiatan mahasiswa dan dosen, Menristekdikti juga meminta rektor memperhatikan hubungan antara kampus dengan alumni, sebab belum ada regulasi khusu yang mengatur hal tersebut. Khusus kasus di Unri, maka tanggung jawab berada di tangan rektor.
“Hubungan alumni yang datang ke kampus itu kan tergantung monitoring universitas. Maka, itu tanggung jawab rektor,” tegas Menristekdikti.
Pendidikan Terorisme Universitas Riau Menristekdikti