Ilustrasi Teroris (Foto: Via Duta Damai)
Jakarta - Penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di kampus Universitas Riau (UNRI) sebagai tamparan keras bagi sistem pendidikan di Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), melalui rilisnya, Jakarta, Minggu (3/6). Menurutnya, kampus sebagai lingkungan pendidikan seharusnya menjadi sarang para kaum intelektual bukan sarang teroris."Ditangkapnya terduga teroris di lingkungan kampus merupakan tamparan keras bagi sistem pendidikan kita. Kampus seharusnya menjadi sarang intelektual, dimana tindak tanduknya untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan justru malah menjadi sarang teroris yang mengancam keselamatan, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," kata Bamsoet.Penangkapan ini, kata Bamsoet, sekaligus memperkuat penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menunjukan tingginya paparan radikalisme di kalangan mahasiswa dan sejumlah kampus.Baca juga :
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
Kata Bamsoet, DPR RI dalam berbagai rapat kerja telah meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta para rektor perguruan tinggi senantiasa membuat berbagai kegiatan yang mampu menggairahkan keintelektualan para mahasiswa."Semangat tinggi yang dimiliki para anak-anak kita yang sedang mengeyam pendidikan di kampus harus disalurkan untuk kegiatan positif," tegas politikus Partai Golkar itu.
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
Teroris Target DPR Terorisme Bambang Soesatyo