Minggu, 24/11/2024 00:45 WIB

Kasihan, 60 Persen Perempuan Tak Bersekolah di Afghanistan

Menurut laporan, UNICEF, sekitar 3,7 juta anak-anak berusia antara tujuh dan 17 tahun, atau 44 persen, tidak bersekolah. Sekira 2,7 juta anak perempuan dari angka tersebut.

Ilustrasi bom di Afghanistan

Afganistan - Hanya satu dari tiga perempuan yang saat ini bersekolah di Afghanistan. Ini merupakan penurunan terbesar dalam jumlah peserta didik sejak Taliban dicopot dari kekuasaan 16 tahun lalu.

Menurut laporan, UNICEF, sekitar 3,7 juta anak-anak berusia antara tujuh dan 17 tahun, atau 44 persen, tidak bersekolah. Sekira 2,7 juta anak perempuan dari angka tersebut, atau sekira 60 persen.

"Konflik yang sedang berlangsung dan memburuknya situasi keamanan di seluruh negeri, ditambah lagi kemiskinan yang mendarah daging dan diskriminasi terhadap anak perempuan, mendorong tingkat anak-anak putus sekolah untuk pertama kalinya sejak tahun 2002," kata studi UNICEF di Afghanistan, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (3/6) waktu setempat.

Kekerasan yang meluas telah memaksa banyak sekolah untuk tutup. Hampir anak perempuan di negara di mana jutaan orang tidak pernah menginjakkan kaki di ruang kelas.

Laporan itu menambahkan, hingga 85 persen anak perempuan tidak pergi ke sekolah di beberapa provinsi yang paling parah terkena dampaknya, seperti Kandahar, Helmand, Wardak, Paktika, Zabul dan Uruzgan.

Adele Khodr, perwakilan Afganistan UNICEF, mengatakan bahwa mereka yang tidak bersekolah karena meningkatnya pelecehan, eksploitasi dan rekrutmen ke dalam geng bersenjata.

Ia juga menekankan pentingnya sekolah dalam memberi anak-anak titik orientasi di tengah gangguan yang disebabkan oleh konflik.

"(Schooling) adalah tentang menyediakan rutinitas dan stabilitas dalam hidup, yang merupakan investasi bijak yang diberikan ketidakamanan di seluruh bagian negara," tambah Khodr.

Di antaranya, laporan itu juga menandai pernikahan anak, kekurangan guru perempuan dan infrastruktur yang buruk sebagai alasan utama semakin memperburuk situasi.

KEYWORD :

Afghanistan sekolah pelecehan seksual konflik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :