Sabtu, 23/11/2024 12:18 WIB

Geliat Kue Kering Lebaran Ala Rumahan

Tak hanya toko kue yang mulai memasarkan panganan lebaran, bisnis rumahan pun tak kalah pamor.

Makin banyak produksi rumahan yang khusus membuat kue kering lebaran dan dipasarkan melalui online (Foto: Shutterstock)

Jakarta - Memasuki paruh ketiga Ramadan, jika kita masuk ke gerai toko atau supermarket sudah banyak dipajang aneka varian kue kering lebaran di rak display. Mulai dari kue kering klasik seperti nastar atau kastengel, banyak pula jenis kue baru yang turut mewarnai momen lebaran.

Namun untuk menikmati aneka kue tersebut tak melulu beli di toko, kini banyak produksi rumahan yang khusus membuat kue kering lebaran dan dipasarkan melalui online via media sosial. Apa sebenarnya yang membedakan antara kue lebaran beli di toko dengan beli di produksi rumahan?

Salah satu  penjual kue kering lebaran, Husani Agri mengatakan banyak memilih kue kering rumahan karena lebih terjamin bahan yang dipakai, apalagi kalau kenal secara personal dengan owner bakul kuenya.

Percaya bahwa bahan-bahan yang dipakai lebih alami tidak aneh-aneh. “Dari segi rasa, kue-kue produksi rumahan “homy” daripada di toko yang kadang kerasa artificial,” ujar ibu rumah tangga yng tinggal di Bandung ini.
 
Pemilik Happy Kitchen ini mengaku bahwa ada kenaikan omset secara signifikan sampai sekitar 5x lipat atau 500% dari hari biasa.

Selain itu ada pula yang bikin khusus kue kering lebaran untuk anak-anak, seperti yang dilakoni Dewi Prawiranata. Pemilik Pawonku Hatomuri ini mengatakan Selama ini bikin kue kering lebaran untuk anak-anak, yang kebanyakan toko tidak jual.
 
“Kalau saya lihat sih kalau toko masih belum yakin mereka tanpa bahan kimia sementara produksi rumahan bisa request untuk anak yang alergi atau tepung non gluten,” ujar ibu dua anak yang tinggal di Bekasi ini.

Jelas lebih ramah anak karena minimalis gula garam dengan bahan dasar buah atau sayur. Kalau lebaran kan suguhnan makanan macam-macam, kalau anak punya kue sendiri orangtua tidak perlu khawatir anak makan kue-kue untuk orang dewasa.
 
Media jualan pun sederhana dikerjakan secara online via media sosial, tak hanya teman atau saudara tetapi juga teman yang hanya dikenal di jagat media. Padahal mereka tidak sebar sample, berdasar kepercayaan.
 
Pemilik Nafira Cookies, Tika Parwati menambahkan kelebihan lain misal dari segi bahan konsumen bisa tanya detail dengan penjual. “Meski harga relatif lebih mahal tapi soal kualitas rasa tak kalah dengan toko,” ujar ibu dua anak yang tinggal di Yogyakarta ini.

Hal itu juga diakui oleh para konsumen yang selama ini memberli kue kering lebaran rumahan. Seperti yang dikatakan Sri Wardah bahwa beli ditoko sam juga tidak bisa dicicip, jadi mending online saja tidak harus keluar rumah.

“Kalau aku sebelum order baca reviewnya dan testimoninya dulu. Harga sama saja,hanya memang jadi ada biaya lebih buat ongkir,” ujarnya. Dia juga mengatakan beberapa kali order makanan belum pernah kecewa.

Hal senada juga dialami oleh Diah Retno Irtani Sawitri bahwa buatan rumahan terutama orang yang sudah dikenal, rasanya lebih enak serta lebih terjamin kebersihan dan kehalalannya.

KEYWORD :

Kue Lebaran Rumahan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :