Sabtu, 23/11/2024 16:19 WIB

Amnesti: Koalisi AS di Suriah Tewaskan Ratusan Warga Sipil

Laporan setebal 68 halaman, berjudul War of annihilation: Devastating Toll on Civilians, Raqqa - Syria, termasuk investigasi lapangan dari para peneliti Amnesty International yang mengunjungi 42 lokasi serangan udara koalisi di seluruh kota.

Ratusan orang sedang berjalan untuk berpindah dari desa di Suriah (REUTERS/Omar Sanadiki)

Suriah - Ratusan warga sipil tewas dalam serangan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat kala menyingkirkan kelompok Islamic Stete Iraq and Syria (ISIS) dari ibukota swadanya di Suriah tahun lalu.

Amnesty International pada Selasa, mengatakan, 122 warga sipi yang terdiri dari empat  kepala rumah tangga di Raqqa diwawancarai, menyaksikan  koalisi AS selama empat bulan dan Pasukan Demokrat Suriah yang didukung Kurdi ( SDF) dari 6 Juni hingga 12 Oktober 2017 melancarkan serangan terus-menerus ke wilayah tersebut.

"Ketika begitu banyak warga sipil tewas dalam serangan demi serangan, sesuatu itu jelas salah. Tragedi kian memburu karena beberapa bulan kemudian insiden-insiden itu belum diselidiki," kata Donatella Rovera, Penasihat Penanggulangan Krisis Senior di Amnesty International.

"Para korban harus mendapatkan keadilan," tambahnya.

Laporan setebal 68 halaman, berjudul War of annihilation: Devastating Toll on Civilians, Raqqa - Syria, termasuk investigasi lapangan dari para peneliti Amnesty International yang mengunjungi 42 lokasi serangan udara koalisi di seluruh kota.

Menurut laporan itu, pasukan Koalisi Inggris dan Perancis melakukan puluhan ribu serangan udara, hanya saja, AS bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen serangan udara, dan mengaku menembakkan 30.000 tembakan artileri.

"Klaim Koalisi bahwa kampanye udara presisi memungkinkannya untuk membom ISIS keluar dari Raqqa menyebabkan sangat sedikit korban sipil tidak tahan untuk diperiksa," kata Rovera.

"Di lapangan di Raqqa, kami menyaksikan tingkat kehancuran yang sebanding dengan apa pun yang telah kami saksikan selama beberapa dekade untuk menutupi dampak perang," sambungnya.

Keluarga yang diwawancarai kehilangan 90 keluarga dan tetangga di antara mereka. Satu keluarga kehilangan 39 anggota keluarga dari pemboman udara yang tak henti-hentinya. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Suriah Amerika Serikat Inggris Perancis Amnesty International




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :