Sabtu, 23/11/2024 20:38 WIB

Kemlu AS Enggan Ubah Frasa "Tekanan Maksimum"

Istilah itu akan tetap digunakan, hingga Korut atau disebut pula DPRK menunaikan janjinya.

Gedung Putih Amerika Serikat

Washington – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat enggan mengganti frasa `tekanan maksimum` dalam rangka menekan denuklirisasi Korea Utara. Istilah itu akan tetap digunakan Gedung Putih, hingga Korut atau disebut pula DPRK menunaikan janjinya.

“Tak usah terjebak dalam hal yang terlalu rinci. Kampanye tekanan maksimum, apapun kalian sebut itu, akan tetap dipertahankan,” ujar juru bicara Menlu AS Heather Nauert pada Rabu (6/6) pagi.

Dilansir dari Xinhua, Presiden AS Donald Trump sebelumnya sempat mengatakan tidak menyukai istilah tersebut. Dia beralasan hubungan AS dan Korut sudah semakin membaik, terutama jelang KTT bersejarah di Singapura kurang dari satu minggu ke depan.

“Kami tidak akan menarik kampanye tersebut, sampai DPRK menunaikan komitmennya untuk mendenuklirisasi. Itu merupakan hal yang konsisten di pemerintahan ini,” jelas Nauert.

Nauert menambahkan, sampai saat negosiasi AS dan Korut terkait denuklirisasi masih terus digodok oleh kedua negara di Panmunjom dan Singapura. Diharapkan ada solusi kongkrit untuk menyudahi ketegangan AS-Korut.

“Pembicaraan sedang berlangsung. Jika Anda ingin menyebut itu agresif atau damai, sah-sah saja. Yang terpenting kebijakan kami masih sama,” tegasnya.

KEYWORD :

Amerika Serikat Korea Utara Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :