Ilustrasi penutupan masjid (Foto: Memo)
Ankara - Turki pada Jumat mengecam Austria karena keputusannya untuk menutup tujuh masjid dan mengusir 40 imam masjid.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan "menyesalkan" langkah Austria terhadap masjid dan keputusan untuk tidak memberikan izin tinggal kepada para pemuka agama yang dikirim dari Turki ke Austria.
"Kami mengutuk politisi Austria, terutama Kanselir Kurz, karena mencoba mencapai kepentingan politik dari perkembangan yang mengkhawatirkan ini, daripada memerangi rasisme, islamophobia dan xenophobia dan kebangkitan ekstrim kanan," katanya.
"Sikap ideologis pemerintah Austria bertentangan dengan norma hukum universal, kebijakan kohesi sosial, hukum minoritas dan moralitas hidup bersama. Normalisasi dan pelarangan Islamophobia dan rasisme harus ditolak dengan pasti," tambahnya.
Pernyataan itu juga mengatakan langkah Austria juga berkontribusi pada munculnya Islamofobia dan rasisme di Eropa.
Dia menambahkan bahwa keputusan ini juga memengaruhi upaya berkelanjutan untuk menormalkan hubungan antara Turki dan Austria, dan keharmonisan masyarakat Turki di Austria.
Berbicara kepada wartawan di provinsi Kirsehir tengah setelah sholat Jumat, Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag menyebut langkah Austria itu "tidak dapat diterima".
Bozdag menggambarkan keputusan Austria tersebut sebagai "penghancuran kebebasan beragama dan hati nurani, dan nilai-nilai yang mendefinisikan Eropa".
KEYWORD :
Turki Austria masjid