Sabtu, 23/11/2024 14:41 WIB

Gegara Pernyataan Ini, Boris Johnson Diminta Mengundurkan Diri

Boris Johnson juga meyakini ada metode di balik kegilaan Presiden AS Donald Trump.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson

London - Menteri Luar Negeri Boris Johnson kembali membuat kontroversi perihal Brexit. Dalam sebuah rekaman yang bocor, ia mengkritik Perdana Menteri Theresa May yang "terjebak dalam orbit Uni Eropa".

Johnson mengatakan, masalah perbatasan antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia, yang merupakan salah satu masalah paling rumit dalam negosiasi Brexit, telah menguasai seluruh agenda Brexit.

"May akan memasuki fase di mana kita jauh lebih agresif dengan Brussel," kata Johnson.

"Anda harus menghadapi kenyataan mengenai kemungkinan kehancuran. Saya tidak ingin siapa pun panik selama krisis. Saya yakin pada akhirnya semua akan baik-baik saja," sambungnya.

Menurut dia, permasalahan Brexit tidak dapat diubah. "Kecuali Anda melakukan perubahan, kecuali Anda memiliki keberanian untuk mengambil kebijakan independen, Anda tidak akan pernah mendapatkan manfaat ekonomi ataupun politik dari Brexit," tandas Johnson.

Komentar itu muncul setelah Perdana Menteri May mengungkapkan rencana "backstop" awal pekan ini.

Selain itu, Menlu Johnson juga mengatakan, semakin mengagumi  Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan semakin yakin bahwa ada metode dalam kegilaannya.

"Bayangkan Trump melakukan Brexit. Ia akan melenggang pergi dengan tegas. Akan ada segala macam kerusakan, kekacauan. Semua orang akan berpikir dia sudah gila, namun sebenarnya Anda punya tujuan. Ini adalah pemikiran yang bagus, sangat bagus," jelasnya.

Namun, komentar Johnson malah menimbulkan kontroversi, sehingga mendorong beberapa politikus, termasuk Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon dan sekretaris bayangan luar negeri Emily Thornberry, meminta ia mengundurkan diri.

Sementara itu, May pun menanggapi kritik Johnson. Menurut May, menlu "memiliki pandangan yang kuat mengenai Brexit".

"Ini adalah negosiasi yang rumit. Boris memang memiliki pandangan yang kuat tentang Brexit, sama halnya dengan saya," tegasnya.

"Saya ingin menyampaikan kepada rakyat Inggris, bahwa inilah yang kami upayakan sebagai pemerintah dan jika Anda melihat proses negosiasi ini - tidak akan ada yang pernah mengatakan itu mudah," kata May kepada Channel4 News di Kanada, di sela-sela pertemuan G7.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada Maret 2019. (aa)

 

KEYWORD :

Boris Johnson Brexit Donald Trump Theresa May




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :