| Rabu, 13/06/2018 10:40 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu berpose untuk berfoto bersama polisi selama upacara dalam peringatan 173 tahun Departemen Kepolisian Turki di Kompleks Presiden di Ankara, Turki pada 10 April 2018 (Foto: Anadolu Agency/Kayhan Ozer)
Jakarta - Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengatakan bahwa tentara Turki akan tetap di Irak utara sampai para teroris dibersihkan dari wilayah tersebut.
Selama wawancara oleh media, Canikli mengatakan
Turki telah memasuki tahap baru dalam perang melawan terorisme di kawasan itu.
Canikli juga mengatakan bahwa operasi yang sedang berlangsung yang menargetkan Partai Pekerja Kurdistan (
PKK) berkoordinasi dengan Baghdad dan Teheran.
"
Turki bersepakat penuh dengan Baghdad dalam operasi itu," kata Canikli dilansir Xinhua.
Turki mengusulkan operasi gabungan dengan Iran di Pegunungan Qandil
Irak utara, tetapi belum ada kemajuan dalam masalah ini, kata Canikli, yang mencatat bahwa Iran telah menyuarakan dukungan sangat jelas untuk serangan itu.
"Militer
Turki telah mendirikan pangkalan di daerah-daerah yang diambil dari kelompok-kelompok di
Irak utara," katanya.
Turki telah meluncurkan operasi anti-teror di kedua daerah Qandil dan Sinjar di
Irak utara, Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Qandil tidak akan lagi menjadi ancaman dan sumber terorisme bagi
Turki.
Perdana Menteri
Turki Binali Yildirim mengkonfirmasi Jumat lalu bahwa militer
Turki mendorong teroris 30 km ke
Irak utara.
Setelah Operasi Olive Branch di Suriah, pasukan
Turki sekarang melanjutkan serangan mereka terhadap kamp-kamp
PKK di
Irak utara, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Ankara.
Pegunungan Qandil, yang terletak 40 km di sebelah tenggara perbatasan
Turki di provinsi Erbil,
Irak, digunakan sebagai markas militan
PKK.
KEYWORD :
Turki Irak Teroris PKK