Marlen Sitompul | Jum'at, 15/06/2018 10:28 WIB
Mata uang Dollar Amerika Serikat
Jakarta - Indonesia kembali mendapat kucuran utang sebesar USD 150 Juta dari BanK Dunia. Utang tersebut untuk mendukung perawatan kesehatan primer bagi semua warga Indonesia melalui tata kelola, akuntabilitas, dan pelayanan di sektor kesehatan yang lebih baik.
Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A Chaves memastikan, pinjaman ini merupakan bagian dari Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE) Program yang akan mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat.
"Kesehatan penting agar Indonesia dapat memenuhi berbagai tujuan di mana warganya sehat dan makmur, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi pada pertumbuhan dan perkembangan negara yang luar biasa," kata Rodrigo, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (14/6).
Ada perbaikan angka harapan hidup dan penurunan angka kematian anak berusia di bawah lima tahun di Indonesia, dari 46 dari 1.000 kelahiran pada 2002 menjadi 32 dari 1.000 kelahiran pada 2017.
Indonesia juga memiliki salah satu angka tertinggi di dunia untuk program asuransi kesehatan sosial pembayar tunggal yaitu Jaminan Kesehatan Nasional. Diperkirakan pada 2019 seluruh penduduk Indonesia akan memiliki perlindungan JKN.
Namun, angka kematian ibu atau perempuan yang meninggal akibat proses kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan adalah 126 per 100.000 kelahiran. Angka ini mendekati angka rata-rata negara berpenghasilan rendah.
Selain itu, Indonesia memiliki beban tuberculosis (TBC) ke dua tertinggi di dunia, yang menjadi penyebab lebih dari 10 persen kematian dini di Indonesia, dengan hanya sepertiga dari kasus tersebut yang mampu terdeteksi.
Beberapa bagian dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan kinerja, kapasitas dan akuntabilitas pemerintah serta fasilitas kesehatan lokal dan perbaikan standar nasional dengan memperkuat akreditasi perawatan primer.
Pelayanan lokal yang lebih baik juga diharapkan dapat tercapai dengan adanya peningkatan orientasi kinerja dari pendanaan kesehatan termasuk JKN.
"Kinerja pelayanan kesehatan primer yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kesehatan dari negara ini, yang merupakan komponen kunci dari modal manusia yang penting untuk kesuksesan Indonesia," tambah Chaves.
Fokus dari program ini adalah kepada tiga daerah tertinggal di kawasan Indonesia Timur yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Tiga kawasan ini sedang menghadapi tantangan dalam ketidakmerataan hasil kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan primer yang bermutu, sehingga menjadi penyebab angka kematian anak berusia di bawah lima tahun, malnutrisi kronis, dan kekerdilan.
Secara keseluruhan, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai jaminan kesehatan universal, meski masih membutuhkan pembenahan dalam tata kelola, akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan pendanaan sektor kesehatan di tingkat nasional maupun lokal.
Dukungan Bank Dunia dalam sektor kesehatan di Indonesia merupakan komponen penting Kerangka Kerja Kemitraan Negara untuk Indonesia dari Grup Bank Dunia, yang mempunyai fokus kepada prioritas pemerintah yang memiliki potensi perubahan besar. [ant]
KEYWORD :
Utang Indonesia Presiden Jokowi APBN