Sundari | Jum'at, 15/06/2018 23:54 WIB
Aden - Pasukan dari aliansi negara-negara Arab bertempur dan terus bergerak ke daerah-daerah pinggiran bandar udara di kota utama pelabuhan Yaman pada Jumat bersamaan dengan saat perayaan Idul Fitri.
Situasi itu membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatirkan pertempuran tersebut dapat memicu kelaparan jutaan orang di negara itu.
Warga di kota Hodeidah, yang dikendalikan oleh gerakan Houthi sekutu Iran, mengatakan bentrokan-bentrokan terjadi di kawasan Manzar, yang memiliki dinding mengelilingi bandara itu. Banyak warga Manzar melarikan diri ke pusat kota.
"Sejak pagi terdengar ledakan-ledakan bom yang menyasar posisi-posisi Houthi dekat bandara itu," kata Ammar Ahmed, seorang penjual ikan.
"Kami hidup berhari-hari di bawah teror yang tak pernah kami tahu sebelumnya," ujar Ahmed lagi.
Jalan-jalan lengang kendati hari libur Idul Fitri yang mengakhiri puasa di bulan suci Ramadhan. Warga masyarakat tak keluar rumah sementara pertempuran berkecamuk di pinggiran-pinggiran kota itu dan pesawat-pesawat tempur menghujani kawasan-kawasan pesisir ke sebelah tenggara.
Koalisi negara-negara Arab telah bertempur dan hanya mencapai sedikit sukses selama tiga tahun untuk mengalahkan gerakan Houthi, yang menguasai Sanaa, ibu kota
Yaman, pelabuhan utama di Hodeidah dan sebagian besar kawasan padat
Yaman. Serangan atas Hodeidah merupakan usaha pertama aliansi itu untuk merebut kota utama yang dipertahankan dengan baik.
Pasukan koalisi yang dipimpin tentara Uni Emirat Arab telah bergerak maju dan sudah "beberapa meter" dari bandara tersebut, kata perwira-perwira militer
Yaman anti-Houthi yang dikutip televisi Al Arabia milik Saudi.
Pesawat-pesawat tempur juga menyerang jalan utama menghubungkan Hodeidah ke Sanaa untuk menghalangi bala bantuan bagi Houthi. (ant/reuters)
KEYWORD :
Lebaran Invasi Militer Arab Saudi Yaman