Senin, 25/11/2024 14:48 WIB

Tersangka Otak Kudeta Turki Ditahan

Media Jerman memberitakan Kementerian Kehakiman setempat belum menyetujui penangkapan Adil Oksuz.

Ilustrasi kudeta

Berlin - Kementerian Kehakiman Jerman menyatakan belum menyetujui penangkapan tersangka utama kudeta Turki, Adil Oksuz, dan keberadaannya telah dilindungi polisi, media setempat melaporkan pada Jumat.

Oksuz, seorang dosen teologi yang dituduh mendalangi kudeta Turki yang berhasil digagalkan pada 15 Juli 2016, sedang dalam pelarian selama hampir dua tahun.

Pada pekan lalu Anadolu Agency mengungkapkan bahwa tersangka berusia 51 tahun itu selama beberapa waktu telah tinggal di sebuah apartemen kecil di distrik Neukoelln Berlin di bawah perlindungan anggota Organisasi Teror Fetullah (FETO).

Harian Frankfurter Rundschau melaporkan pada Jumat, sumber-sumbernya juga menegaskan bahwa Oksuz tinggal di apartemen tersebut dan menyebut bahwa dia baru-baru ini berada di bawah perlindungan kepolisian Berlin.

Seorang perwira polisi yang meminta namanya tidak disebutkan kepada media lokal Berliner Zeitung mengatakan Oksuz tinggal di apartemen ini dan dipindahkan ke tempat yang aman setelah keberadaannya terungkap.

Setelah menerima surat pekan lalu, koresponden Anadolu Agency berhasil menemukan flat di pusat kota Berlin, yang diduga digunakan oleh Oksuz dan figur FETO lainnya yang melarikan diri dari Turki sejak kudeta yang berhasil dikalahkan itu.

Beberapa sakis membenarkan bahwa Oksuz termasuk di antara mereka yang tinggal selama beberapa waktu di apartemen tersebut.

Ali A., seorang pengusaha Turki yang bermarkas di Berlin dan dicurigai berhubungan dengan FETO, memberikan dukungan keuangan bagi kelompok itu dengan menyewakan flat, kata salah satu saksi.

Para pejabat Turki telah berulang kali meminta kepada pemerintah Jerman untuk menangkap dan mengekstradisi Oksuz setelah menerima puluhan informasi yang mengindikasikan bahwa tersangka kudeta utama itu bersembunyi di Jerman.

Harian Tagesspiegel melaporkan pada Jumat bahwa Kementerian Kehakiman Jerman belum menyetujui penangkapan Oksuz dan juga menentang permintaan ekstradisi Turki.

Sejak upaya kudeta yang berhasil digagalkan pada tahun 2016, hampir 4.000 tersangka FETO telah datang ke Jerman dari Turki dan negara-negara lain, menurut laporan media setempat.

Beberapa tersangka FETO, termasuk mantan tentara dan diplomat, telah mengajukan permohonan suaka di berbagai negara bagian Jerman.

Di Jerman, yang menampung lebih dari 3 juta imigran Turki, FETO memiliki jaringan besar dengan jaringan yang tersebar dalam bentuk puluhan sekolah swasta, bisnis, dan organisasi media. (aa)

 

KEYWORD :

Jerman Turki kudeta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :