Minggu, 24/11/2024 01:02 WIB

Iran Tak Berencana Tambah Jangkauan Rudalnya, Ini Alasannya

Pemerintah Iran tak berencana menambah jangkauan rudalnya. Pasalnya jangkauan milisinya saat ini (2.000 km) sudah cukup  melindungi negaranya

Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Mohammad Ali Jafari (Foto: Financial Tribune)

London -  Pemerintah Iran tak berencana menambah jangkauan rudalnya. Pasalnya jangkauan milisinya saat ini (2.000 km) sudah cukup  melindungi negaranya. Demikian kata komandan Pengawal Revolusioner Negeri Para  Mullah itu.

Pemerintah Iran sekali lagi tak ingin melakukan perundingan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump perihal kemampuan militer dan pengaruh regional Teheran. Menurutnya pertemuan semacam itu bertentangan dengan nilai-nilai Republik Islam Iran.

Bulan lalu, Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara dunia yang mengekang kegiatan nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi.

Trump menyebut kesepakan itu gagal mengekan program rudal balistik Iran atau dukungannya untuk proksi dalam konflik di Suriah, Irak dan Yaman. Ia mengatakan, Washington akan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

"Kami memiliki kemampuan ilmiah untuk meningkatkan jangkauan rudal kami, tetapi itu bukan kebijakan kami saat ini karena sebagian besar target sudah dalam kisaran 2.000 km ini. Jarak ini cukup untuk melindungi Republik Islam,` kata Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari.

Jafari mengatakan, perundingan sebelumnya dengan AS terkait program nuklir Iran adalah pengecualian, dan menyebut para politisi dan aktivis Iran yang mengingingkan pertemuan dengan Trump pengkhianat dan anti-revolusioner.

Pada Sabtu, lebih dari 100 aktivis yang terkait dengan kamp moderat dan reformis dalam politik Iran menyambut kesepakatan Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mempertimbangkan denuklirisasi menyeluruh  di semenanjung Korea.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media Iran, para aktivis mendesak Tehran melakukan hal yang sama dengan Washington "tanpa prasyarat" untuk menyelesaikan permusuhan antara kedua negara.

Jafari dengan tegas membantan ajakan tersebut. "Pemimpin Korea Utara adalah seorang revolusioner tetapi komunis, bukan Islam. Itu sebabnya ia menyerah, tetapi kami tidak akan melakukan hal yang sama," katanya dikutip oleh kantor berita semi resmi Fars.

Juru bicara pemerintah Iran Mohammad Bagher Nobakht mengiyakan pertanyataan Jafari. "Tidak ada alasan atau logika untuk berbicara dengan orang semacam itu (Trump). Opini publik tidak akan menyambut baik itu," Nobakh dikutip oleh kantor berita ISNA.

Jafari mengatakan sebelumnya bahwa jangkauan rudal balistik Iran didasarkan pada batas yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memimpin pasukan bersenjata. (Reuters)

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat rudal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :