Ilustras pemerkosaan
Kupang - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengecam keras kasus pemerkosaan terhadap wisatawan asing asal Prancis yang dilakukan pelaku yang mengaku pemandu wisata di Labuan Bajo, Pulau Flores.
"Kami mengecam keras kejadian ini, ini sangat memalukan dan mencoreng pariwisata kita di NTT terutama di Labuan Bajo yang menjadi destinasi wisata unggulan," kata Abed Frans ketika dihubungi di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan, seperti diketahui seorang wisatawan asing asal Prancis berinisial MB (22) diperkosa seseorang yang mengaku sebagai pemandu wisata berinisial A di Labuan Bajo pada Selasa (12/6).
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
Kejadian tersebut berawal ketika korban diantar pelaku menuju lokasi wisata Air Terjun Cunca Wulang menggunakan sepeda motor.
Abed berharap pihak Kepolisian Resor Manggarai Barat segera menangkap pelaku tindakan terkutuk itu yang berdampak buruk terhadap pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional itu.
"Sebagai bagian dari pelaku pariwisata kami jelas sangat malu dan geram dengan atas kejadian ini, kami berharap polisi segera mengusut dan menangkap pelaku," katanya.
Ia meminta pihak Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) di Kabupaten Manggarai Barat bersama pemerintah daerah setempat agar segera mengatasi masalah tersebut hingga tuntas.
Menurutnya, pemerintah daerah dan HPI setempat memberikan jaminan bahwa pemandu wisata yang bertugas di Labuan Bajo mengantongi sertifikat resmi dari pemerintah atau lembaga resmi.
Abed mengaku masih menunggu klarifikasi dari HPI setempat terkait status oknum pelaku pemerkosaan yang mengaku sebagai pemandu wisata itu.
"Sebenarnya sekalipun pelaku itu guideabal-abalan tetap saja tugas dari HPI dan Pemda setempat untuk membereskan masalah tersebut," katanya. (Ant)
KEYWORD :Pemerkosaan Turis Asing