Sabtu, 23/11/2024 11:52 WIB

Eropa Kecewa AS Keluar dari Dewan HAM PBB

Menlu Boris Johnson mengatakan, dukungan Inggris bagi UNHRC masih berlaku.

Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)

London - Pemerintah Inggris dan Jerman menyangkan keputusan, Donald Trump mengeluarkan Amerika Serikat (AS) dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikantan Bangsa-Bangsa (UNHRC). 

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan, negaranya ingin menyaksikan reformasi UNHRC, namun tetap berkomitmen untuk memperkokoh Dewan dari dalam. 

Johnson juga menegaskan kembali dukungan Inggris untuk UNHRC.

"Ini forum terbaik bagi komunitas internasional untuk mengatasi impunitas di seluruh dunia dan untuk mencapai tujuan-tujuan internasional kami. Oleh karena itu, kami akan terus mendukung dan memperjuangkannya," tegasanya.

Sementara itu, Jerman juga  menyuarakan "kekecewaan mendalam" atas keputusan AS tersebut, dan menekankan bahwa Berlin akan terus mendukung aktivitas dewan.

"Bagi kami, UNHRC adalah forum antarpemerintah pusat untuk menangani masalah hak asasi manusia dan komponen penting dari tatanan internasional," kata Baerbel Kofler, komisaris pemerintah federal untuk kebijakan hak asasi manusia dalam sebuah pernyataan. 

Kofler juga menegaskan bahwa keputusan AS tidak akan membantu mengatasi masalah-masalah PBB.

"Kita harus memperbaiki kinerja Dewan Hak Asasi Manusia dari dalam, bukan dari luar," kata dia lagi. 

Seperti diketahui, pada Selasa, AS mengumumkan pengunduran dirinya dari UNHRC, seraya menuding dewan munafik dan bias terhadap Israel.

"UNHRC adalah organisasi munafik dan hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri, yang telah mencoreng hak asasi manusia," kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. 

Negeri yang berjuluk Paman Sam itu menarik diri setelah melakukan diskusi panjang dengan anggota PBB di New York dan Jenewa. (aa)

 

 

KEYWORD :

Jerman Inggris Amerika Serikat UNHRC




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :