Sabtu, 23/11/2024 04:49 WIB

Gegara Makan Resto Mahal, Istri PM Israel Jadi Terdakwa

Sara Netanyahu dituduh menggunakan dana publik untuk menikmati makanan-makanan di restoran mahal

Sara bersama suaminya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Yerusalem - Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara, telah didakwa melakukan penipuan. Diduga menggunakan dana publik untuk membayar makanan restoran mahal.

Dari media harian Israel The Jerusalem Post mengabarkan, Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit telah secara resmi mendakwa Sara Netanyahu atas kecurangan serta pelanggaran kepercayaan publik. Oleh media media, dianggap sebagai perkembangan "eksplosif" yang mengguncang Israel.

Menurut surat dakwaan, Sara menginstruksikan staf di kediaman Perdana Menteri Yerusalem untuk memesan makanan pribadi senilai sekitar 350ribu syikal Israel (sekitar USD96.600) pada periode 2010-2013.

Perintah tersebut melanggar peraturan yang melarang kediaman PM, yang telah memiliki juru masak sendiri.

“Sara Netanyahu bertindak dan berkoordinasi dengan Wakil Direktur Kantor Perdana Menteri Israel Ezra Seidoff, yang dengan palsu mengklaim bahwa kediaman PM itu tidak mempekerjakan seorang juru masak, meskipun pada saat itu sebenarnya ada,” The Jerusalem Post melaporkan.

Selama dua tahun terakhir, perdana menteri dan keluarganya telah ditanyai beberapa kali atas tuduhan korupsi dan penipuan.

Pada bulan Februari, polisi Israel merekomendasikan Netanyahu untuk didakwa atas tuduhan korupsi, mengatakan ada bukti yang cukup untuk secara resmi mendakwanya dalam dua kasus korupsi terpisah.

Kasus pertama melibatkan produser Hollywood Israel Arnon Milchan, yang diduga diminta untuk membeli barang-barang mewah baik untuk perdana menteri dan istrinya.

Yang kedua berkaitan dengan dugaan kesepakatan untuk liputan media dengan Arnon Mozes, penerbit harian berbahasa Ibrani terkemuka Yedioth Ahronoth.

Jaksa Agung Mandelblit dilaporkan belum memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap Netanyahu dalam kedua kasus tersebut. (AA)

KEYWORD :

Israel Perdana Menteri Benjamin Netanyahu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :