Marlen Sitompul | Jum'at, 22/06/2018 12:39 WIB
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon
Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Dwi Hartono menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai panik.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan, tudingan yang disampaikan Bambang DH kepada
SBY cukup tidak mendasar. Menurutnya, peringatan yang disampaikan
SBY agar aparatur negara bersikap netral adalah sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku.
"Bukankah UU memang telah secara tegas mengatur bahwa aparat TNI, Polri, dan BIN harus bersikap netral dan tidak memihak dalam Pilkada dan Pemilu? Mengingatkan hal yang benar kok malah dikait-kaitkan dengan kalimat
SBY panik," kata Jansen, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (22/6).
"Tidak berdasar dan sangat sumir tuduhan Bambang DH ini! Kalau istilah kami di Medan sudah diingatkan malah "kepala batu" Bambang DH ini. Yang sekarang panik jangan-jangan Bambang DH dan
PDIP," tegasnya.
Apalagi, kata Jansen, Wakapolda Maluku telah resmi dibebastugaskan oleh Kapolri karena keterlibatan dan keberpihakannya terhadap Calon Gubernur yang didukung oleh
PDIP.
"Bukankah dalam hanya hitungan hari apa yang disampaikan dan diperingatkan pak
SBY diatas menjadi sangat berdasar dan menemukan kebenarannya? Inilah yang saya maksud Bambang DH menuding orang, dia sendiri yang terpercik," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jansen kembali mengingatkan, menjelang pencoblosan Pilkada 2018 ini, agar Polri, BIN dan TNI menjaga netralitasnya, tidak melanggar sumpah jabatan dan mematuhi UU. Hal itu agar pilkada 2018 ini bisa berjalan demokratis, jujur, dan adil.
"Sekali lagi himbauan ini bukan karena kami
Partai Demokrat panik, namun agar tidak ada lagi perwira-perwira terbaik TNI Polri yang menjadi korban di Pilkada ini seperti halnya kejadian di Maluku," tegasnya.
"Ketua Umum kami pak
SBY adalah pelaku sejarah dan salah satu penggagas Reformasi TNI Polri, jadi jangan karena Pilkada ini menjadi dirusak untuk kepentingan sesaat," demikian Jansen.
Sebelumnya, Bambang DH menilai
SBY mulai panik. Dia menyebut, kepanikan itu tercermin dari keluhan
SBY terhadap netralitas aparat negara saat ini dalam pilkada serentak.
"Tuduhan tersebut selain merendahkan hak rakyat yang berdaulat, juga cermin kepanikan Pak
SBY. Pak Jokowi tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan. Berbeda dengan yang sebelumnya," kata Bambang DH.
Diketahui, Presiden keenam
SBY kembali melayangkan sindiran dan kritikan kepada penguasa. Kali ini,
SBY menyindir penguasa yang melampaui batas yang menciderai keadilan dan akal sehat.
"Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas sehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT?" tulis
SBY melalui akun twitternya di @
SBYudhoyono.
KEYWORD :
Partai Demokrat SBY Presiden Jokowi PDIP