Ilustrasi mengemudi
Riyadh – Arab Saudi akan mengizinkan perempuan mengemudi pada Minggu (24/6) nanti, sekaligus mengakhiri larangan perempuan berkendara yang ditentang oleh para aktivis hak asasi manusia selama ini.
Dilansir dari AFP, kebijakan yang lahir dari tangan Pangeran Mohammed bin Salman tersebut menjungkirbalikkan larangan yang dianggap sebagai penindasan terhadap kaum perempuan.
Diperkirakan ribuan pengemudi perempuan akan memenuhi jalanan pada Minggu nanti. Sebuah penantian panjang bagi para perempuan di kerajaan, untuk memasuki era baru mobilitas sosial.
“Ini langkah yang sangat penting bagi mobilitas perempuan,” ujar penulis buku gender Hana al Khamri.
“Perempuan di Arab Saudi hidup di bawah struktur patriarki. Membiarkan mereka duduk di belakang kemudi akan membantu menantang norma-norma sosial dan gender, yang menghambat mobilitas, otonomi, dan kemandirian kaum perempuan,” lanjutnya.
Bagi sebagian besar perempuan, kebijakan Pangeran Saudi dinilai sebagai upaya transformatif. Dengan demikian, kini mereka akan terbebas dari ketergantungan kepada sopir pribadi atau kerabat laki-laki, sehingga dapat menciptakan penghematan pengeluaran.
“Perempuan Saudi merasakan rasa keadilan. Mereka sudah lama ditolak dalam hak asasi manusia dasar, dan membuat mereka terbatas serta bergantung pada laki-laki, sehingga tidak mungkin melakukan pekerjaan normal,” tutur analis senior di yayasan Arab Saudi Najah al-Otaibi.
Perempuan Arab Saudi Mengemudi