Marlen Sitompul | Sabtu, 23/06/2018 21:13 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) dari petahana Ganjar Pranowo disebut terlibat dalam kasus korupsi e-KTP dalam persidangan terdakwa Setya Novanto.
Dimana, Ganjar disebut menerima fee dari proyek eKTP sebesar USD 500 ribu, meski telah dibantah. Bahkan, Ganjar sudah beberapa kali menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berbeda dengan pesaingnya yakni Sudirman Said. Meski pernah bersentuhan dengan Setya Novanto, tetapi Sudirman justru mengungkap tentang kasus "papa minta saham Freeport" yang melibatkan mantan Ketua DPR itu dan Petinggi Freeport. Akibatnya, Sudirman Said dicopot dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo karena dianggap telah berani membuka skandal besar.
Menanggapi hal itu, Lembaga Kajian Politik Sosial (LKPS) dengan Masyarakat Jawa melakukan penelitian dan jajak pendapat kepada warga Jateng yang memiliki hak suara pada Pilkada 2018.
Hasilnya, masyarakat Jateng menginginkan pemimpin yang jujur dan bersih serta tidak terindikasi mencuri uang negara. "Mayoritas memilih pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dengan alasan bersih dari kasus korupsi," kata Direktur Kajian Bidang Politik Jawa, Tubagus Alvin, melalui rilisnya, Sabtu (23/6).
Apalagi, kata Tubagus, warga Jateng secara kultur punya pandangan terkait kepemimpinan yang dituntut menjadi pemimpin jujur dan bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat.
"Sudah dipastikan kekalahan Ganjar Pranowo disebabkan karena terpaan pemberitaan dan fakta persidangan atas pengakuan Setya Novanto, Muhamamd Nazarudin soal keterlibatannya menerima fee proyek e-KTP," tambahnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur pasangan Ganjar, yakni Taj Yasin juga tidak banyak bisa membantu meningkatkan elektabilitas dari jaringan NU, sebab yang di dukung oleh NU adalah Ida Fauziyah.
Survei yang melibatkan 2.220 responden ini menilai, dari dua tokoh itu, sebanyak 89,6 persen mengatakan Sudirman Said adalah tokoh yang bersih dari Korupsi bahkan berani membongkar `Skandal Korupsi`.
"Sementara hanya 52,3 persen Yang mengatakan Ganjar Pranowo Bersih dari Korupsi," urainya.
Saat responden ditanya apakah percaya jika Ganjar Pranowo terlibat kasus e-KTP seperti pengakuan Setya Novanto dan Nazarudin? Hampir 80,9 persen percaya. Dan sebanyak 19.1persen tidak percaya.
Begitu juga dengan pertanyaan, "Jika Pilkada Jawa Tengah digelar pada hari ini siapa yang akan bapak-ibu pilih antara Ganjar Pranowo dan Sudirman Said sebagai Gubernur Jawa Tengah".
Secara spontan 50,8 persen responden mengaku akan memilih Sudirman Said sebagai Gubernur Jateng dan sebanyak 40,7 persen memilih Ganjar Pranowo sebagai Gubernur. Sisanya 8,5 persen tidak menjawab.
"Alasan dari 51,3 persen yang memilih Sudirman Said, karena ingin Jawa Tengah dipimpin oleh Tokoh yang tidak tersandera oleh kasus Korupsi e- KTP. Sementara yang 43,8 persen memilih Ganjar Pranowo beralasan jika Ganjar terlibat kasus e KTP maka masih Ada wagubnya yang akan menggantikannya," paparnya.
Sudirman-Ida juga dipilih 52,4 persen responden, saat ditanya soal partai pendukungnya yakni Gerindra, PKB, PKS dan PAN. Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, Demokrat, dan NasDem, hanya dipilih 45,2 persen dan sisanya 2.4 persen tidak menjawab.
Untuk diketahui, survei ini mengunakan metode jajak pendapat dengan cara wawancara dan kuisioner kepada 2.220 warga Jawa Tengah yang terpilih secara proposional dan Tersebar di 35 Kab/Kota. Responden ditentukan dari populasi DPT Pilkada 2018 sebanyak 27.068.125 orang.
Penelitian ini mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error -/+ 2,08 persen dengan Tingkat Kepercayaan 95 persen Survei dilaksanakan mulai tanggal 7-20 Juni 2018.
KEYWORD :
Kasus e-KTP Ganjar Prabowo Pilgub Jateng 2018