Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi
Irak - Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi minta segera eksekusi terpidana teroris kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) sehari setelah delapan mayat warga sipi ditemukan di sepanjang jalan raya di utara ibukota, Baghdad.
Abadi memerintahkan eksekusi segera para teroris yang dijatuhi hukuman mati yang sudah melewati batas ketentuan," kata kantornya, mengacu pada narapidana yang bandingnya telah habis.
"Pasukan keamanan dan militer kami akan melakukan pembalasan yang kuat terhadap sel-sel teroris ini," katanya kepada para pejabat militer senior dan para menteri.
Proses Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Bermasalah, KPK: Kapal Tak Sesuai Spesifikasi
"Kami berjanji, akan membunuh atau menangkap mereka yang melakukan kejahatan ini," tambahnya dikutip dari Al Jazeera Jumat (29/6).
Delapana mayat itu ditemukan di Tel Sharaf di provinsi Salaheddin, membusuk dalam keadaan diikat dengan rompi peledak. Mereka termasuk enam korban penculikan yang muncul dalam sebuah video IS dengan wajah-wajah memar yang parah.
IS mengklaim mereka adalah petugas polisi Irak atau anggota pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi.
Lebih dari 300 orang, termasuk sekitar 100 wanita asing, dijatuhi hukuman mati di Irak dan ratusan lainnya dipenjara seumur hidup untuk keanggotaan kelompok ISIL, kata sumber peradilan pada bulan April.
Sebagian besar wanita yang divonis berasal dari bekas republik Soviet, sementara seorang pria Rusia dan seorang warga negara Belgia juga berada di ambang kematian.
Irak menyatakan kemenangan atas IS pada Desember setelah mengusir para pejuang dari semua pusat kota termasuk Mosul kota kedua dalam kampanye militer besar-besaran.
Namun militer Irak terus melakukan operasi yang menargetkan sebagian besar wilayah gurun di sepanjang perbatasan berpori dengan Suriah.
KEYWORD :Irak ISIS Haider al-Abadi