Menteri Luar Negeri untuk Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, saat menghadiri sebuah acara di Chatham House di London, Inggris pada 17 Juli 2017 (Foto: Reuters)
Abu Dhabi - Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan jeda serangan terhadap pemberontak Houthi di kota pelabuhan Yaman, Hodeidah, untuk memberikan kesempatan bagi upaya perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Kami menyambut upaya Utusan Khusus PBB, Martin Griffiths, untuk mencapai penarikan tanpa syarat Houthi dari kota dan pelabuhan Hodeida," kata Menteri Urusan Luar Negeri UEA, Anwar Gargash di akun twitternya.
"Kami telah menghentikan kampanye kami untuk memungkinkan cukup waktu agar opsi ini sepenuhnya dieksplorasi. Kami berharap dia akan berhasil," sambungnya.
Pengumuman ini muncul setelah Griffiths bertemu dengan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang pasukannya berperang melawan pemberontak Houthi untuk menguasai kota pelabuhan Laut Merah, awal pekan ini.
Hadi menuntut penarikan penuh pemberontak dari kota, yang telah menjadi sasaran serangan militer selama berminggu-minggu oleh pemerintah Yaman dan sekutu regionalnya, yang dipimpin oleh UEA di lapangan.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan, Griffiths mendorong Houthis yang didukung Iran untuk menyerahkan kendali atas pelabuhan ke PBB dan ada beberapa laporan yang telah mereka sepakati.
Kaum Houthi menguasai kota barat Hodeidah, dan pelabuhannya, sejak 2014, ketika mereka mengusir pemerintah Hadi keluar dari ibu kota dan menyita sebagian besar wilayah Yaman utara.
Pada 13 Juni, UEA dan sekutunya, termasuk Arab Saudi, melancarkan operasi militer besar - dijuluki "Kemenangan Emas" - untuk mengusir pemberontak dari pelabuhan Hodeidah.
Untuk diketahui, sekitar 70 persen impor ke Yaman, di mana delapan juta orang diperkirakan menghadapi kelaparan, mengalir melalui pelabuhan Hodeidah.
KEYWORD :UEA PBB Yaman Hodeidah