Minggu, 24/11/2024 00:23 WIB

Pilpres 2019, Poros Ketiga Bakal Gerus Elektabilitas Jokowi

Partai Demokrat sedang menggalang poros ketiga atau kekuatan baru yang disebut koalisi kerakyatan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Wacana poros ketiga itu dinilai akan menggerus elektabilitas Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo

Jakarta - Partai Demokrat sedang menggalang poros ketiga atau kekuatan baru yang disebut koalisi kerakyatan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Wacana poros ketiga itu dinilai akan menggerus elektabilitas Presiden Jokowi.

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, dari sejumlah hasil lembaga survei, elektabilitas Presiden Jokowi saat ini masih belum dapat dikatakan dalam posisi aman.

"Kalau seandainya muncul poros ketiga maka berpotensi menggerus elektabilitas Jokowi. Masalahnya, adalah elektabilitas Jokowi saat ini masih di kisaran 50 persen," kata Karyono, Jakarta, Kamis (5/7).

Menurutnya, berdasarkan hasil survei kuantitatif yang dilakukanya pada 20 April sampai 20 Mei 2018 dengan sampel 2040 responden, margin of error sekitar 2,2 persen, elektabilitas Jokowi sekitar 50 persen.

"Kalau kita bicara elektabilitas capres 2019, memang masih didominasi dua figur calon, Jokowi dan Prabowo. Tokoh-tokoh lain seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, AHY, Muhaimain Iskandar, Sri Mulyani, dan Airlangga Hartarto. Ketum-ketum partai itu masih di bawah 5 persen. Jadi di bawah Prabowo itu ada Anies, ada AHY," terangnya.

Kata Karyono, bila dalam "top of mind", jawaban spontan, apabila hari ini pilpres, langsung spontan menjawab Jokowi dengan 43,5 persen dan Prabowo 16,2 persen.

"Dengan elektabilitas Jokowi sekitar 50 persen itu untuk ukuran incumbent belum pada posisi aman dan sangat rawan kalah dari lawannya," katanya.

Hal itu berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode kedua, dimana elektabilitasnya sekitar 70 persen, meskipun hasil akhirnya mengalami penurunan.

"Untuk kasus Jokowi saat ini, tim koalisinya jangan terlalu congkak, jangan sekedar membuat Jokowi itu senang confident. Beliau harus diberi masukan dengan kondisi riil. Ada pendapat Pak Jokowi dipasangkan dengan siapa pun jadi, jangan. ini berbahaya. Saya sayang dengan Pak Jokowi, makanya saya ingatkan," katanya.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Muhaimin Iskandar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :