Sabtu, 23/11/2024 10:30 WIB

Aksi Balasan China Atas Pemberlakuan Tarif AS

Penerapan dua puluh lima persen tarif AS mempengaruhi lebih dari 800 produk Cina, termasuk mesin industri, peralatan kantor, elektronik, peralatan medis dan kendaraan

Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Jakarta - Setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif $ 34 miliar pada produk-produk China, Beijing membalas dengan hukuman fiskal sendiri dan mengecam administrasi Trump karena memicu perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi.

Penerapan dua puluh lima persen tarif AS mempengaruhi lebih dari 800 produk Cina, termasuk mesin industri, peralatan kantor, elektronik, peralatan medis dan kendaraan.

Pajak Beijing menghantam pesawat buatan AS, mobil, chip komputer, bahan bakar, babi, dan kacang kedelai.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa tarif diberlakukan untuk menekan Cina agar meninggalkan praktik yang tidak adil seperti pencurian kekayaan intelektual.

Namun kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pejabat AS telah melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia. China pn tidak punya pilihan selain menanggapi dengan membuat tarif sendiri.

"Untuk mempertahankan kepentingan inti negara dan kepentingan rakyat, kami dipaksa untuk membalas," kata Kementerian Perdagangan Cina dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.

Amerika Serikat juga akan memberlakukan tarif 25 persen pada $ 16 miliar lainnya dalam ekspor China akhir musim panas ini, sesuatu yang juga dikatakan Beijing tidak akan dibiarkan begitu saja.

Ancaman itu diikuti dengan janji dari kedua negara untuk membebankan pajak lebih banyak lagi. Presiden Donald Trump mengatakan, lebih dari $ 500 miliar dalam produk-produk China akhirnya dapat dikenakan sanksi.

Analis kebijakan Cina Yanmei Xie mengatakan dampaknya akan segera dan substansial bagi industri yang secara langsung dipengaruhi oleh tarif AS.

"Tapi itu risiko eskalasi khususnya ancaman $ 500 miliar dolar Trump, yang akan menutupi hampir semua ekspor China ke AS yang membuat para analis khawatir," kata Yanmei.

 "Hitungan mundurnya seperti apa yang akan dilakukan Trump selanjutnya," tambahnya.

Sementara itu pihak Korea Selatan mengatakan, pihaknya khawatir perang dagang akan secara langsung merusak ekonominya, yang sangat bergantung pada ekspor dari Amerika Serikat dan China.

 "Sengketa perdagangan antara China dan AS, dua tujuan ekspor terbesar Korea Selatan, telah meningkat dan ketidakpastian atas ekonomi kita telah meningkat karena industri ekspor menimbulkan kekhawatiran," Baek Woon-kyu, menteri perdagangan, industri dan energi, mengatakan pada pertemuan ahli-pemerintah tentang dampak sengketa perdagangan.

KEYWORD :

Amerika Serikat China Perdagangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :