Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)
Jakarta - Perang dua ekonomi terbesar dunia meletus, setelah China memberlakukan tarifnya sendiri untuk barang-barang Amerika Serikat (AS), hanya berselang beberapa jam setelah Negeri Paman Sam memberlakukan tarif bea masuk baru terhadap impor produk China.
Washington menaikkan tarif pada pukul 12:01 waktu Timur (04:01 GMT) senilai USD34 miliar untuk impor produk China. Hanya beberapa jam, juru bicara Departemen Luar Negeri China, Lu Kang mengatakan kepada wartawan di Beijing, Tirai Bambu juga telah memberlakukan tindakan balasannya sendiri, pada pukul 12:01 waktu Beijing (04:01 GMT).
Berbicara dari ibu kota Bulgaria, Sofia, pada Jumat, Perdana Menteri China, Li Keqiang juga membebani sengketa perdagangan, mengatakan bahwa tidak seorang pun akan muncul sebagai pemenang dari perang dagang.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Beijing sebelumnya telah merilis daftar target barang impor AS senilai USD34 miliar, termasuk lobster, kacang kedelai, mobil listrik dan produk pertanian lainnya, yang juga dijatuhi tarif 25 persen.
"China berjanji tidak akan menembakkan tembakan pertama, tetapi untuk membela kepentingan nasional dan kepentingan rakyat, mereka tidak punya pilihan selain menyerang kembali jika diperlukan," kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (7/7).
Kementerian itu menyebut tindakan Gedung Putih melanggar aturan perdagangan dunia, dan mengatakan bahwa negera yang dipimpin Donald Trump itu telah memulai deklarasi perang perdagangan skala terbesar dalam sejarah ekonomi.
Situs berita negara China, Xinhua, menggambarkan tindakan AS terhadap Beijing pada hari Jumat sebagai tipikal dari "penindas perdagangan".
Para pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS akan mengumpulkan 25 persen tugas atas berbagai produk, mulai Jumat, termasuk kendaraan bermotor, disk drive komputer, bagian dari pompa, katup dan printer dan banyak komponen industri lainnya.
Daftar ini menghindari tarif langsung pada barang-barang konsumsi seperti telepon seluler dan alas kaki. Tetapi beberapa produk, termasuk termostat, dikelompokkan ke dalam kategori barang menengah dan barang modal.
KEYWORD :China Amerika Serikat ekonomi perang dagang