Banjir bandang di Jepang (foto: UPI)
Jakarta - Jumlah korban tewas meningkat menjadi setidaknya 76 dan puluhan lainnya hilang dari longsoran lumpur setelah hujan lebat di Jepang.
Hujan mulai Kamis dan berlanjut Minggu di banyak wilayah di Jepang barat dan tengah. Sebagian besar kematian terjadi di prefektur Hiroshima.
Dalam peringatan darurat yang jarang terjadi, Badan Meteorologi Jepang menggambarkan tanah longsor, sungai yang naik, angin kencang dan sambaran petir di 23 prefektur di bagian barat dan tengah Jepang.
Kyodo News melaporkan kondisi ekstrim itu terjadi hanya sekali atau dua kali dalam 70 tahun. Dalam periode 24 jam yang berakhir Sabtu pagi, lebih dari 22 inci hujan turun di Motoyama, sebuah kota di Pulau Shikoku selatan.
Sekitar 1,6 juta orang dievakuasi dari rumah mereka dan 3,1 juta lainnya siaga tinggi dan didesak untuk meninggalkan rumah secepatnya.
Sekitar 54.000 petugas polisi, petugas pemadam kebakaran dan anggota Pasukan Bela Diri Jepang dan Penjaga Pantai telah dimobilisasi dalam upaya penyelamatan.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan di pusat darurat Minggu bahwa pihak berwenang berada dalam perlombaan melawan waktu.
Tak hanya menelan korban jiwa, bencana tersebut juga membuat produsen mobil Mitsubishi dan Mazda menghentikan produksi sementara.
Longsor Jepang Bencana Alam