Sabtu, 23/11/2024 13:54 WIB

AS akan Sanksi Importir Minyak Iran

Dua minggu lalu, harga minyak melonjak. Itu setelah AS mengatakan akan menaikkan ekspor minyak Iran hingga ke

Bor minyak (Foto: Shutterstock)

Washington - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Steven Mnuchin mengatakan Gedung Putih akan menjatuhkan sanksi kepada semua pelanggan minyak Iran, termasuk China, Uni Eropa, dan Rusia. Negeri Paman Sam itu bertekad memotong akses Iran ke pasar minyak.

"Kami bermaksud untuk memberlakukan sanksi terhadap minyak yang terkait Iran terhadap semua orang, termasuk China," kata Sekretaris Mnuchin dalam kesaksiannya di depan Komite Jasa Keuangan DPR, dilansir Oilprice, Kamis (13/7) waktu setempat.

Dua minggu lalu, harga minyak melonjak. Itu setelah AS mengatakan akan menaikkan ekspor minyak Iran hingga ke "nol" setelah Gedung Putih kembali memberpakukan sanksi pada awal November.

AS juga mengatakan, pihaknya mungkin menolak untuk mengeluarkan keringanan, tetapi kemudian mengklarifikasi posisi tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan menarik para importir minyak mentah Iran segera berhenti mengimpor minyak ke negara itu hingga nol pada 4 November."

"Kami siap untuk bekerja dengan importi untuk mengurangi impor mereka berdasarkan kasus per kasus. Kami serius tentang upaya kami untuk menekan Iran untuk mengubah perilaku yang mengancam," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri dua minggu lalu.

Pernyataan Mnuchin pada Kamis adalah tanda yang paling jelas, Amerika Serikat bertekad mengurasi secara drastis dari ekspor minyak mentah Iran dengan menjatuhkan sanksi pada importir yang membeli minyak Teheran setelah sanksi AS kembali.

Awal pekan ini, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan, Departemen Luar Negeri AS mengunjungi Arab Saudi untuk mengoordinasikan tekanan yang lebih kuat terhadap Iran, sekaligus membahas cara memastikan  pasar minyak dipasok dengan baik setelah sanksi AS berlaku.

Garis keras AS ekspor minyak Iran membuat analis menaikkan perkiraan harga minyak mereka. Mereka memprediksi akan lebih banyak minyak akan dihapus dari pasar pada saat kapasitas cadangan global menyusut ketika Arab Saudi dan Rusia membuka keran untuk mengkompensasi gangguan pasokan di tempat lain, dan untuk membatasi kenaikan harga minyak yang dapat menghancurkan permintaan.

Pekan lalu, Morgan Stanley mengangkat perkiraan untuk Brent Crude sebesar USD 7,50 hingga USD 85 per barel untuk H2 2018, sementara Bank of America memperingatkan bahwa pemotongan minyak Iran dapat mengakibatkan harga minyak melompat ke lebih dari USD120 per barel

KEYWORD :

Iran minyak Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :