Sabtu, 23/11/2024 09:00 WIB

Poros Ketiga Bisa Menang, Ini Alasannya

Wacana pembentukan poros ketiga atau kekuatan baru di luar kubu Jokowi dan Prabowo Subianto dinilai memiliki peluang yang cukup besar dalam memenangkan kompetisi Pilpres 2019 mendatang.

Ilustrasi Pilpres 2019

Jakarta - Wacana pembentukan poros ketiga atau kekuatan baru di luar kubu Jokowi dan Prabowo Subianto dinilai memiliki peluang yang cukup besar dalam memenangkan kompetisi Pilpres 2019 mendatang.

Demikianlah disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ketika ditanya peluang poros baru di luar kubu Jokowi dan Prabowo Subianto, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/7).

Menurutnya, poros ketiga ini paling berpeluang karena dianggap sebagai jalan tengah atas perseteruan antara kubu Jokowi dengan Prabowo. Hal itu sebagaimana pernah terjadi ketika konflik besar antara kubu Habibie dengan kubu Megawati Soekarnoputri.

"Saya sendiri beranggapan akan muncul poros ketiga dan poros ketiga ini paling berpeluang bisa menang karena dianggap jadi jalan tengah. Sebab publik sepertinya mengharapkan ada jalan tengah dari dua kelompok besar ini," kata Fahri.

Nah, lanjut Fahri, sekarang juga begitu ada konflik yang dianggap keras antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi.

"Pak Prabowo pernah dirayu-rayu berkali-kali disuruh menjadi wakilnya Pak Jokowi tidak mau, akhirnya ini tetap menjadi dua sudut yang keras sekali. Maka kelompok tengah itu bisa menang. Itu dugaan saya," tambahnya.

Poros ketiga itu, lanjut Fahri, baru akan tampak di menit-menit terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di KPU pada awal Agustus nanti.

"Saya meyakini koalisi itu baru akan terbentuk tanggal 9 dan 10 Agustus, terutama kalau masih presidensial threshold 20 persen, tetapi kalau nol persen, itu mungkin lebih cepat," terangnya.

"Kalau sidang 0 persen di MK sukses, maka seluruh koalisi ini akan runtuh dan capres-capres akan bermunculan dan poros ketiga ini paling berpeluang karena ini dianggap jalan tengah," demikian Fahri.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Poros Ketiga Partai Demokrat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :