Marlen Sitompul | Selasa, 17/07/2018 14:31 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi akan berakhir alias bubar pada tahun 2018. Hal itu dikarenakan oleh segelintir elite yang sengaja menghancurkan PKS dari dalam.
Demikian disampaikan politikus senior PKS
Fahri Hamzah, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/7). Menurutnya, akibat ulah para pimpinan, PKS akan ditinggal oleh kader dan simpatisan.
"Mungkin inilah umur PKS, 20 tahun selesai tahun inilah. Kan kita dulu deklarasi 1998, ini 2018, mungkin ini innalillahi wainnailaihi rajiun," kata Fahri.
Kata Fahri, salah satu yang menjadi indikasinya adalah surat edaran dari DPP PKS yang meminta agara seluruh calon anggota legislatif (Caleg) menandatangi surat pengunduran diri bertanggal kosong.
"Mana mungkin orang mau jadi caleg kalau nyawanya udah dipegang partai dari awal. Tinggal taruh tanggal ilang. Mustahillah," tegasnya.
Disamping itu, lanjut Fahri, pemecatan terhadap sejumlah kader yang dilakukan secara sepihak dengan tanpa adanya alasan yang jelas. Dan hal itu baru kali pertama terjadi sejak PKS dipimpin
Sohibul Iman.
"PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini. Padahal keadaan baik. Dulu ya kita kena kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaq), ditangkap dia tapi kita bisa dapat (di Pilkada) Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara kita bisa dapat dalam keadaan sulit," terangnya.
"Sekarang dalam keadaan baik, ini hilang semua. Padahal keadaan lagi tidak ada masalah, tidak ada kasus hukum tapi memang ini sepertinya ada niat merusak PKS dari dalam," tegas Fahri.
KEYWORD :
Presiden PKS Sohibul Iman Fahri Hamzah