Minggu, 24/11/2024 10:50 WIB

Jika Jokowi Abaikan Cak Imin, Maka...

Namun, kata Lili, jika meninggalkan Cak Imin yang memiliki basis massa NU maka Jokowi akan kehilangan dukungan dari umat Islam.

Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar menyayangkan tingginya harga tiket pembukaan Asian Games yang dihelat pada 18 Agustus mandatang

Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disebut-sebut sudah berada di kantong Presiden Joko Widodo untuk maju bersama di Pilpres 2019 mendatang.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli mengatakan bahwa dengan merangkul Cak Imin maka kekuatan dukungan Jokowi akan semakin kuat dan besar.

Namun, kata Lili, jika meninggalkan Cak Imin yang memiliki basis massa NU maka Jokowi akan kehilangan dukungan dari umat Islam.

"Jika tak rangkul Akan kehilangan basis dukungan dari umat Islam. NU kan basis yang besar di banding kekuatan-kekuatan Islam yang lain," ujar Lili saat dihubungi, Ahad (15/7).

Menurutnya, langkah Jokowi mamasukkan nama Cak Imin ke kantongnya merupakan sesuatu yang wajar dan logis. Pasalnya, Cak Imin adalahi pemimpin partai berbasis Islam pertama yang terus mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu.

"Jadi logis Pak Jokowi memasukkan Cak Imin ke kantognya. Bahkan, kalau meninggalkan itu sesuatu yang tidak logis," ucapnya.

Ia mengatakan, Cak Imin memang telah berjuang mati-matian mendukung Jokowi sejak awal, sehingga Cak Imin pun mampu memberikan counter terhadap serangan sebagian umat Islam kepada Jokowi.

"Dia juga akan menjembatani dan mengahapus image negatif bahwa Pak Jokowi anti Islam itu. Karena selama ini dianggap bahwa Pak Jokowi itu tidak dekat dengan Islam, anti Islam," kata Lili.

Secara terpisah, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam mengatakan bahwa nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pantas untuk masuk kantong Presiden Joko Widodo. Karena, menurutnya, Cak Imin merupakan pemimpin muda yang santun, cerdas, dan memiliki banyak pengalaman.

"Pantas Jokowi mengantongi nama Cak Imin, dan itu yang keluar menurut hitung-hitungan saya. Karena jika tidak, Cak Imin ini bisa diambil Capres yang lain. Dan ini ancaman berat bagi Jokowi jika tidak mengambil Cak Imin," ujarnya saat dihubungi, Ahad (15/7).

Menurut dia, elektabilitas Jokowi jelas akan naik lagi setelah mengumumkan bahwa Cawapresnya adalah Cak Imin. Karena, menurut dia, Cak Imin hampir mempunyai segalanya dibandingkan dengan cawapres yang ditawarkan partai lainnya.

"Cak Imin itu puya semuanya, baik dari aspek kepemimpinan, pernah menjadi menteri, memimpin partai, dan punya basis massa yang jelas. NU ini mayoritas dan hampir semua kiai pesantren NU itu menyatukan sikap ke Cak Imin," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa masyarakat di Sulawesi saat ini juga sudah mulai bergeser untuk mendukung Cak Imin. Bahkan, di hampir semua titik di Sulawesi itu banyak yang membuat posko dukungan terhadap Cak Imin.

"Itu memang karena Cak Imin adalah talenta muda yang cerdas, yang santun. Dia itu berpoitik santun, tidak melukai perasaan siap-siapa, tegas, dan bisa mengukur kekuatannya," kata dia.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Cak Imin merupakan satu dari lima nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019. “Sudah ada lima nama di kantong saya, termasuk Cak Imin,” kata Jokowi saat meninjau venue di komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7).

Kendati demikian, Jokowi meminta agar publik bersabar menanti pengumuman siapa yang akan dijadikan calon wakil presiden pendampingnya pada Pemilihan Presiden 2019 yang akan datang.

"Mbok sabaaarrr dulu, kan paling tinggal seminggu, dua minggu, tiga minggu lagi," ujar Jokowi saat diwawancarai di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/7).

KEYWORD :

Pilpres 2019 Jokowi Cak Imin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :