| Selasa, 17/07/2018 19:20 WIB
Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)
Jakarta - Uni Eropa dan Jepang telah menandatangani salah satu kesepakatan perdagangan bebas terbesar di dunia, yang meliputi hampir sepertiga PDB dunia dan 600 juta orang.
Salah satu ekspor UE terbesar ke
Jepang adalah produk susu, sementara mobil adalah salah satu ekspor terbesar
Jepang. Langkah ini sangat kontras dengan tindakan oleh pemerintah Trump Amerika Serikat, yang telah memperkenalkan tarif impor yang curam.
Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan kesepakatan itu menggarisbawahi "win-win solution" yang ditawarkan oleh perdagangan bebas.
"Dampak dari perjanjian hari ini jauh melampaui pantai kita. Bersama-sama kita membuat, dengan menandatangani perjanjian ini, sebuah pernyataan tentang masa depan perdagangan bebas dan adil," ujar Juncker.
"Kami menunjukkan bahwa kami lebih kuat dan lebih baik ketika kami bekerja sama. Dan kami memimpin dengan contoh, menunjukkan bahwa perdagangan adalah lebih dari tarif dan hambatan. Ini adalah tentang nilai-nilai, prinsip dan menemukan solusi win-win untuk semua yang terkait."
AS sedang dalam pembicaraan dengan
Jepang dan negara-negara Asia lainnya 18 bulan lalu tentang perjanjian perdagangan bebas yang luas, perjanjian perdagangan Trans-Pasifik, tetapi Donald Trump menarik diri dari ini dalam salah satu langkah pertamanya setelah menjadi presiden.
Sejak itu, kebijakannya telah memperlihatkan tarif yang diperkenalkan pada berbagai barang, termasuk baja, yang diekspor
Jepang dan UE ke AS.
Perusahaan di
Uni Eropa, zona perdagangan bebas terbesar di dunia, saat ini mengekspor lebih dari $ 100 miliar dalam bentuk barang dan jasa ke
Jepang setiap tahun.
"Pada saat ketika langkah-langkah proteksionis mendapat dukungan global, penandatanganan kesepakatan
Jepang-UE hari ini akan menunjukkan kepada dunia sekali lagi kemauan politik kami yang tak tergoyahkan untuk mempromosikan perdagangan bebas," tutur Menteri Revitalisasi Ekonomi
Jepang, Toshimitsu Motegi.
KEYWORD :
Uni Eropa Jepang Perdagangan Bebas