Muhaimin Iskandar bedah buku Gagagasan Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Sabtu (21/7).
Jakarta - "Saya sudah tak ingin lagi menjadi Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, saya pengin jadi Wakil Jokowi aja." Begitu kata Muhaimin Iskandar disambut gelak tawa tamu peserta undangan dan awak media saat membuka launching dan bedah buku `Gagagsan Cak Imin`, di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Sabtu (21/7).
Dalam sambutannya, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menceritakan pengalamnya saat menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Salah satu yang diceritakan adalah saat dirinya berhadapan dengan Arab Saudi dan Malaysia.
"Saya adalah orang pertama kali di dunia yang membuat Arab MoU dengan negara lain. Tidak ada cara lain untuk melindungi tenaga kerja di Arab Saudi kecuali MoU ditandatangni di atas kertas dan menjadi komitmen untuk kita bersama," ujar Cak Imin.
Sebelumnya kata Cak Imin, Arab mengatakan, tidak pernah menerima dan ingin MoU dengan negara lain, apalagi Indonesia yang membuat pekerjaan itu kami. Hal itulah yang membuatnya marah dan mengimbau agar semua pengiriman TKI ke Negeri Petro Dollar itu di tutup.
"Saya tetap bersikeras tidak akan pernah mengizinka warga Indonesia bekerja di Arab Saudi tanpa ada payung hukum yang memadai," tegas Cak Imin menceritakan buku yang dikarang Miftah Farid itu.
Alhmaulillah, kisah Cak Imin, Arab Saudi ingin melakukan Mou karena kesulitan mencari TKI. Nah waktu itu, semua orang tak pernah menyangka mengapa waktu itu Saudi ingin tanda tangan.
Di tempat yang sama, Cak Imin menceritakan perjuangannya melindung TKI di Malaysia. Ia menghentikan pengiriman TKI lantaran harus ada kesepakatan antara Indonesia dan negara tetangga tersebut.
"Pengiriman TKI ke Malaysia sata hentikan karena rumah tangga di Malaysia berantakan, kehilangan tenaga kerja. Mereka kesulitan di sana menjaga anak dan lainnya. Reaksi sampai isu politik pemerintah tidak mampu menyediakan kebutuhan kami," katanya.
Cak Imin mendesak pemerintah Negeri Jiran itu untuk menyepakati kerja sama TKI. Salah satu di antaranya soal upah minimum dan kompensasi kerja bagi TKI.
"Kami meminta menteri di sana sepakat gaji minimum, kompensasi, dan MoU mengubah semua. Alhamdulillah berhasil ada kemajuan. Inti tenaga kerja kita punya bargaining kalau pemerintah di belakang," cerita Cak Imin.
Mengingat perjuangannya itu, Cak Imin lantas mengatakan tidak ingin lagi mencoba menjadi Menteri Ketenagakerjaan untuk kedua kalinya. Ia mengaku pengin mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
"Mohon maaf. Saya pengin menjadi Wakil Presiden Jokowi saja. Saya sudah kapok jadi Menteri Ketenagakerjaan," kata Cak Imin.
KEYWORD :Cak Imin Jokowi Pilpres 2019