Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Iran, Hasan Rouhani
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani memperingatkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar tidak bermain api, jika tak ingin menyesal kemudian hari.
"Jangan bermain dengan api, atau Anda akan menyesal," tegas Rouhani memperingatkan pada pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Iran di negara-negara asing, dilansir dari IRNA, Minggu (22/7).
"Kami adalah orang-orang yang mulia, dan kami telah dijamin dalam keamanan sejarah Selat di kawasan itu," lanjutnya.
Lebih lanjut Rouhani mengungkapkan bahwa upaya terakhir AS adalah melelahkan rakyat Iran. Sayangnya mereka tidak akan pernah tunduk pada siapa pun.
"Ada banyak selat lain selain Selat Hormuz di Teluk Persia. Jadi tidak mungkin memprovokasi rakyat Iran terhadap keamanan dan kepentingan negara," jelasanya.
Rouhani mengatakan bahwa Amerika harus menyadari bahwa membangun perdamaian dengan Iran adalah ibu dari semua kedamaian dan berperang dengan negara adalah ibu dari semua perang.
"Anda melakukan intervensi di seluruh wilayah, tidakkah Anda mengerti apa yang Anda bicarakan ?," Katanya.Pemerintahan AS sedang berperang secara bersamaan dengan dunia dan kepentingan nasionalnya sendiri, katanya, menggambarkan pria di Gedung Putih sebagai ancaman dan peluang.
"Tidak ada waktu di masa lalu seperti hari ini bahwa kita menyaksikan Gedung Putih bertindak melawan hukum internasional, Dunia Islam dan rakyat Palestina," kata presiden Iran.
Ia juga mengecam upaya AS untuk mencegah keterlibatan Eropa dengan Iran. Rouhani mengatakan, setiap kali negara Uni Eropa berada di ambang mencapai kesepakatan dengan Iran, Gedung Putih akan memblokir kesepakatan itu.
"JCPOA sama saja dengan mengalahkan 12 tahun konspirasi terhadap akuisisi teknologi nuklir Iran," katanya, mengacu pada kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
"Kesepakatan Iran adalah keputusan terpadu dari semua pilar pendirian di Iran," tekan Rouhani.Mengacu pada ancaman AS terhadap Republik Islam Iran, ia menekankan bahwa Iran tidak akan terpengaruh oleh ancaman semacam itu.
"Kami menentang setiap ancaman dan kekuatan yang kami miliki adalah jera. Ketika berada di bawah ancaman kami bersatu dan akan mengalahkan AS,"katanya.
Tujuan utama Washington sejak awal, mendorong Iran untuk melanggar JCPOA. "Meskipun memprovokasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengambil tindakan terhadap Iran, mereka gagal melakukannya dan kemudian AS memulai pendekatan lain, yaitu untuk membujuk Uni Eropa untuk meninjau Kesepakatan Iran.
"Trump berusaha untuk melakukannya tetapi pada akhirnya ia harus mengambil tindakan sepihak dan menarik AS dari kesepakatan nuklir," sambungnya. KEYWORD :Iran Amerika Serikat Rouhani