Demonstran pendukung LGBT lakukan demonstrasi di Israel
Jakarta - Ribuan orang dari kalangan pendukung Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) melakukan aksi protes untuk mencari hak yang sama bagi orang-orang di komunitas LGBT di seluruh Israel pada Minggu (22/07) waktu setempat.
Demonstran turun ke jalan di Yerusalem, Tel Aviv, Haifa dan kota-kota lain setelah Knesset mengeluarkan undang-undang yang memberikan surogasi yang didukung negara kepada wanita lajang, tetapi tidak termasuk laki-laki, secara efektif membuat mustahil bagi laki-laki yang sama hubungan -seks untuk memiliki anak melalui pengganti.
Surogasi adalah suatu pengaturan atau perjanjian yang mencakup persetujuan seorang wanita untuk menjalani kehamilan bagi orang lain, yang akan menjadi orang tua sang anak setelah kelahirannya.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Undang-undang memperpanjang hak untuk pasangan lesbian, karena negara menganggap kedua wanita dalam hubungan menjadi wanita lajang.
Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa RUU itu diskriminatif dalam memblokade pria lajang dan pasangan gay serta menyerukannya untuk diamandemen.
"Jika hak ada di Israel, jika ada wanita yang bisa memiliki rahim, mengapa tidak bisa laki-laki? Terutama pasangan homoseksual. Kami di sini untuk memprotes semua undang-undang anti-demokrasi yang telah diberlakukan baru-baru ini di negara ini, terutam terhadap komunitas LGBT, " ujar ratu drag Israel terkenal Suzi Boum dilansir UPI.
Jalan tol Ayalon di pusat kota Tel Aviv ditutup sebentar ketika ribuan pengunjuk rasa berbaris di sepanjang jalan melambaikan bendera pelangi.
Ratusan pengunjuk rasa juga berkumpul di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem dan tiga orang ditangkap.
Netanyahu sebelumnya berjanji untuk mendukung amandemen RUU untuk memasukkan akses surogacy untuk pria lajang dan pasangan pria sesama jenis memiliki anak lewat ibu pengganti, tetapi kemudian memilih menentangnya.
Aguda, Asosiasi Nasional LGBT di Israel, mengorganisir aksi demonstrasi sebagai tanggapan terhadap RUU itu.
"Untuk pertama kalinya, komunitas gay akan melakukan pemogokan nasional," kata Aguda.
"Pada hari itu para pekerja dari komunitas, dan juga para pendukung dan mitra kami, tidak akan hadir di tempat kerja dan akan menutup bisnis mereka untuk memprotes diskriminasi terang-terangan terhadap komunitas LGBT dan kemerosotan yang telah dimulai baru-baru ini karena upaya pemerintah untuk menggulung kembali kampanye kami. "
Beberapa perusahaan di Israel menyatakan dukungan mereka untuk pemogokan, memberikan izin kepada karyawan untuk menghadiri protes dan berjanji untuk menerapkan kebijakan baru untuk memungkinkan pekerja memiliki anak melalui pengganti tanpa memandang orientasi seksual mereka.
KEYWORD :Israel RUU LGBT Surogacy