| Selasa, 24/07/2018 15:01 WIB
Presiden Filipina, Duterte
Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersumpah untuk mengintensifkan perang pemerintahannya pada obat-obatan terlarang, termasuk memerangi penjual narkoba dan pengguna, yang menurutnya masih jauh dari kata selesai.
Duterte menekankan bahwa perang melawan obat-obatan terlarang tidak akan dikesampingkan, dan menjanjikan pemberantasan hingga ke akar-akarnya.
"Para pengedar narkoba ini tahu betul bahwa bisnis mereka bertentangan dengan hukum. Mereka tahu konsekuensi dari tindakan kriminal mereka, terutama ketika tertangkap di flagrante delicto dan mereka dengan keras menolak penangkapan," ujar
Duterte dilansir Xinhua.
"Mereka tahu bahwa obat-obatan terlarang menyia-nyiakan hidup, menghancurkan keluarga, dan merusak," tambahnya
Duterte meluncurkan penumpasan anti-narkoba setelah ia menjabat pada Juni 2016 untuk menghapus perdagangan narkoba di negara tersebut.
Data dari pemerintah
Filipina menunjukkan bahwa 4.354 tersangka telah tewas dalam perang pemerintahan
Duterte terhadap narkoba dibandingkan dengan 147.802 yang telah ditangkap dalam 102.630 operasi anti-narkoba yang dilakukan dari 1 Juli 2016 hingga 30 Juni 2018.
Dan untuk kritiknya,
Duterte mengatakan dia tidak akan dibujuk untuk melanjutkan perangnya dengan narkoba. Selama kurang dari satu jam pidato,
Duterte juga bersumpah untuk memberantas korupsi.
"Korupsi ibarat lintah yang melemahkan pemerintah, termasuk dana yang diprogramkan untuk infrastruktur dan proyek pembangunan sosial lainnya. Itu melemahkan semangat atau moral pekerja pemerintah yang berdedikasi dan jujur," katanya.
KEYWORD :
Duterte Filipina Narkoba