Konferensi pers Baznas terkait penanggulangan Krisis pangan di Maluku, Rabu (25/07)
Jakarta - Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Nana Minarti mengungkapkan langkah yang akan ditempuh Baznas dalam menanggulangi krisis pangan yang melanda Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Mause Ane.
Menurut Nana, Baznas akan membantu penanganan tersebut melalui dua fase yaitu pangan rescue dan fase Recovery. Dua fase itu dinilai merupakan cara yang efektif guna mengatasi masalah yang kini dihadapi masyarakat Suku Mause.
"Kami akan melakukan penanganan dengan fase, pertama pangan rescue dan kedua recovery. Pangan rescue yang dimaksud yakni mengirimkan bantuan pangan. Namun bantuan pangan itu akan kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Mause," ujar Nana dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (25/7).
"Sedangkan fase recovery, Baznas akan meneliti permasalahan yang saat ini dihadapi masyarakat Suku Mause, mengapa krisis pangan itu dapat terjadi. Sehingga dengan mengetahui hal tersebut, maka kita akan tahu langkah-langkah yang harus diambil," lanjut Nana.
Nana menambahkan, bantuan Baznas tak hanya akan berhenti sampai disitu, melainkan akan terus membantu suku Mause untuk dapat memperbaiki kehidupan mereka dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang kesejahteraan mereka.
"Kami bisa melatih mereka cara bercocok tanam dengan baik, mengolah hasil panen dan lainnya. Bahkan kita bisa membuatkan mereka pusat pangan, jika memang hal itu dibutuhkan," tambahnya.
Krisis pangan yang melanda suku Mause telah menelan sebanyak tiga orang meninggal dunia dan mengancam sebanyak 175 jiwa dalam 45 KK di kawasan pedalaman hutan Seram di pegunungan Morkele, Kabupaten Maluku Tengah tersebut.
Senada dengan Nana, Direktur Pendistribusian Baznas, Mohd Nasor Tadjang mengatakan bahwa Baznas telah membentuk tim yang diberi nama "Krisis Center Baznas untuk Maluku" akan dikirim ke Maluku untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah tersebut.
Nasir juga menambahkan bahwa tim tersebut melibatkan seluruh lembaga Baznas yaitu Baznas Tanggap Bencana (BTB), Layanan Aktif Baznas (LAB), Lembaga Beasiswa Bazmas (LBB), Rumah Sehat Baznas Indonesia (RSBI), Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM), Baznas Microfinance, Zakat Community Development (ZCD).
"Iya kita telah membentuk tim untuk membantu mengatasi masalah kelaparan yang dialami saudara-saudara kita di Maluku. Ini merupakan tugas kita bersama karena satu orang kelaparan saja merupakan tanggung jawab kita bersama," terang Nasir.
Mohamad Ridlo selaku Ketua Crisis Center Baznas, mengatakan bantuan yang telah disiapkan berupa rescue pangan, bantuan kesehatan dan lively hood atau pembangunan shelter maupun tempat tinggal sementara yang layak. Tanggap darurat dilakukan sampai masyarakat dapat hidup normal walau dalam kondisi darurat.
Selanjutnya akan menyusul program-program pemberdayaan berupa ekonomi, lumbung pangan, pendidikan dan dakwah. Tim Rescue akan bertolak ke Maluku Tengah pada Kamis (26/7) malam ini dan langsung menuju lokasi krisis.
Baznas juga turut membantu masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam krisis di Maluku agar dapat hidup lebih baik meningkatkan taraf hidup. Baznas dapat menjadi pintu dukungan publik untuk kasus-kasus seperti ini.
KEYWORD :Baznas Zakat Krisis Pangan Maluku