Donald Trump dan Kim Jong Un (foto:google)
Pyongyang - Sebuah pesawat milik Amerika Serikat terbang ke Korea Utara pada Jumat (27/7) pagi, untuk mengumpulkan jenazah pasukan Amerika yang tewas dalam Perang Korea.
Hal itu merupakan langkah terakhir dalam diplomasi yang saat ini sedang berlangsung antara Washington dan Pyongyang.
Repatriasi pejuang AS dari konflik 1950-53 adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pada pertemuan puncak mereka di Singapura bulan lalu.
Pesawat transportasi militer AS lepas landas dari Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan pada pukul 5:55 waktu setempat, demikian laporan kantor berita Korut Yonhap, mengutip sumber pemerintah Seoul.
Tujuan pesawat itu adalah bandara Kalma di kota Wonsan timur Korea Utara, agensi itu menambahkan.
"Diperkirakan mendarat di sana satu jam kemudian," kata pejabat itu seperti dikutip. "Dan akan kembali (ke Korea Selatan) hari ini."
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pekan lalu bahwa repatriasi akan segera dimulai, tetapi tidak mengkonfirmasi laporan media tentang transfer pertama sekitar 50 set sisa.
Pejabat Korea Selatan yang dikutip oleh Yonhap mengatakan tidak jelas berapa banyak sisa jenazah yang akan dikembalikan.
Sementara pejabat pertahanan AS diperkirakan akan memeriksa seluruh jenazah tersebut di Korea Selatan, sebelum mengirim mereka untuk identifikasi forensik di Hawaii, tambah badan itu.
Lebih dari 35.000 orang Amerika tewas di Semenanjung Korea selama perang, di mana sekitar 7.700 masih dianggap hilang, termasuk 5.300 di Korea Utara saja, menurut Pentagon.
Antara tahun 1990 dan 2005, 229 set jasad dari Korea Utara dipulangkan, tetapi operasi-operasi itu ditangguhkan ketika hubungan memburuk terkait program senjata nuklir Pyongyang.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat