Pengembalian jenazah militer AS
Jakarta - Sebuah jet militer Amerika meninggalkan Korea Utara dengan sisa-sisa anggota layanan Amerika Serikat yang tewas dalam Perang Korea yang terjadi beberapa waktu lalu.
Namun pada Jumat (27/07) Angkatan Udara AS C-17 lepas landas dari Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan dan mendarat di Wonsan, di mana Korea Utara menyerahkan lebih dari 55 peti mati yang diyakini berisi jenazah.
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mencapai kesepakatan selama pertemuan 12 Juni lalu di Singapura. Salah satunya mengembalikan militer yang tewas ke keluarga masing-masing.
Kantor Berita Korea Selatan Yonhap melaporkan bahwa Korea Utara menerima peti mati yang dikirim oleh Amerika Serikat untuk mulai mengembalikan jenazah pada hari Jumat, ulang tahun ke-65 penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran.
Amerika Serikat mengirim 100 peti mati ke perbatasan Korea Utara bulan lalu sebagai persiapan untuk menerima beberapa sisa dari hampir 200 anggota layanan AS dari perang, yang telah dipulihkan.
Sisa-sisa akan dipindahkan ke laboratorium forensik di Hawaii untuk diidentifikasi, suatu proses yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan.
Lebih dari 36.000 tentara AS tewas dalam perang dan 7.702 hilang dalam aksi, termasuk 5.300 yang diduga hilang di Korea Utara.
"Salah satu hal yang sangat penting adalah bagi rakyat Amerika untuk memahami bahwa ini hanyalah permulaan," ujar Mickey Bergman, wakil presiden Pusat Richardson untuk Keterlibatan Global dilansir UPI.
"Ini akan memakan waktu bertahun-tahun. Ini akan mengambil wawancara dan survei penglihatan dan tim di lapangan. Ketakutan saya adalah bahwa kita akan mendapatkan sisa-sisa ini dan sekali lagi mengatakan `Misi selesai!` Padahal itu belum, " lanjutnya.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan hubungan AS dan Korea Utara mulai membaik yang mengakibatkan kedua belah pihak setuju untuk memulai lagi operasi untuk mencari jenazah.
KEYWORD :Korut AS Militer